Thursday, 30 August 2012

Merevisi Tentang "Pensiun Mendaki"


Jember, 31 Agustus 2012

Sedari selasa kemarin, telinga dan pikiran saya serasa di penuhi dengan cerita dari dulur-dulur saya yang melakukan pendakian ke Semeru yang tak dapat saya ikuti. Orang pertama yang cerita kesaya adalah Wanda. Meskipun dia tidak tergabung dalam organisasi OPA di sekolah, tetapi ia sering mengikuti kegiatan  kami dan terkadang lebih membantu dalam sebuah acara. Dalam pendakian kemarin ia ikut ambil bagian, saya tidak dan sudah di jelaskan dalam postingan saya sebelum yang ini.

Monday, 27 August 2012

Ketika Terpaksa Pensiun Untuk Mendaki


Jember, 28 Agustus 2012

Sudah sepulh hari ini blog ini saya telantarkan. Memutus hubungan dengan dunia maya dan meninggalkan segala kabar yang ada di dunia maya. Jika ada ang bertanya kenapa ?? saa akan menjawab dengan dua alasan. Pertama, gratisan modem habis pas di hari keberangkatan saya mudik yang juga bertepatan dengan hari kemerdekaan RI lagi pula di rumah nenek saya jarang mendapatkan sinyal. Kedua, warnet  bisa saya jumpai puluhan kilometer dari rumah nenek saya yang termasuk dusun yang belum begitu terjamah dengan dunia maya meski beberapa penduduk sana sudah mengerti dan paham akan itu.

Tuesday, 14 August 2012

Gelas Plastik Di Acara Tadi Sore


Jember, 14 Agustus 2012

Tadi pagi sekitar pukul 11.50 WIB saya terbangun dari gelapnya dunia tidur yang sebelumnya menyelimuti. Dengan mata terbuka dan memandang langit-langit, saya masih  sedikit mamonk dalam keadaan itu. Saya berdiri dan langsung cuci muka di kamar mandi, hasrat untuk mandi masih belum tumbuh. segera saya mengambil seperangkat netbook dan modem untuk kembali menjelajah dunia maya.

Saturday, 11 August 2012

Dua Merpati Pemberian Kakek


Jember, 12 Agustus 2012

Dulu, ketika saya masih belajar di Taman Kanak-kanak, saya sangat ingin sekali memelihara binatang yang termasuk binatang rumahan sejenis kucing atau burung. Namun setiap meminta ijin selalu tidak di restui oleh ibu saya. Dengan berbagai alasan yang sudah saya lupa sekarang beliau menolak keinginan saya. Yah, apa daya seorang anak kecil jika keinginannya tidak dituruti. Menangislah saya.