Saturday 20 April 2024

Percakapan Si Kembar 31.5

 Sebuah pintu kamar dibuka. Wanita dengan rambut dikuncir kuda masuk menghampiri seseorang yang tengah tidur dikasur dengan selimut menutupi tubuhnya.

"Kakkkk, bangunnn" ujarnya dengan langkah mendekat.

Hingga ia berada dipinggiran kasur, Si Lelaki masih terlelap.

"Kakak, bangun!!" ujarnya lagi sambil menyibak selimut.

Sejenak Si Lelaki menoleh dan mendapati adiknya berdiri sambil menatapnya. "Jam berapa ?"

"Hampir setengah dua"

Tanpa membalas, lelaki yang baru saja menanyakan jam membenamkan mukanya ke boneka yang dijadikan guling olehnya.

"Lah tidur lagi. Bangun ayooo!! Katanya minta bangunin" ucap Si Wanita sambil menggoyang lengan Si Lelaki.

Si Lelaki tidak bergeming, "Ya tapi kan aku minta bangunin kalo mau berangkat"

"Kamu udah tidur delapan jam lebih"

"Hmmmmm"

"Ham-hem-ham-hem, mau berapa lama lagi kamu tidur" Si Wanita semakin menggebu menggerakkan badan kakaknya dengan kedua tangan.

"Dua belas jam lagi"

"Mati aja sekalian!!!" ujar Si Wanita sambil memukul punggung lelaki yang tidur menyamping didepannya.

"Ide bagus"

"Ishhhh !!! Ayo bangunnn Arghhhh gggrhrrhhr"

Seketika mata Si Lelaki terbuka karena merasakan sakit dilengan kanannya.

"Apa-apaan dek, sakit!!!?!" ujar lelaki sambil bangkit dan mengelus lengan tangannya.

Si Wanita terkekeh kecil sambil mengusap ujung bibirnya.

Dapat dilihat bekas gigi yang membekas di lengan saat Si Lelaki menyibak lengan kaos yang ia kenakan.

"Kalo gak gitu gak mungkin bangun kan"

"Ya tapi apa perlu sampe segitunya"

"Biarin wleee" Si Wanita menjulurkan lidah mengejek. "Dah cepet mandi dulu" perintahnya kemudian.

"Masih jam dua belas, berangkat sekarang ya panas, dek"

"Ya nanti berangkatnya"

"Yaudah tidur lagi" ujar Si Lelaki sambil kembali merebahkan badannya dan mensrik salah satu boneka untuk dijadikan bantal.

Si Wanita menatap datar kakaknya kemudian melipat tangannya, "Sepuluh menit belum keluar kamar kusiram pake air nanti" ujarnya sambil melangkah pergi tanpa menutup pintu kamar.

Selepas keluar kamar ia menuju sofa ruang tengah. Duduk bersila lalu memasang earplug TWS miliknya dan meraih handphonenya melanjutkan film yang sempat dipause untuk membangunkan kakaknya. Setelah beberapa menit berselang, sang kakak duduk disebelahnya, Si Wanita menoleh sejenak lalu melepas satu earplugnya lalu terkekeh.

"Bangun juga"

"Soalnya kamu serius"

"Tentang ?"

"Siram"

Si Wanita tertawa kecil lagi lalu kembali melihat film di handphonenya.

"Lihat apa ?" lanjut Si Lelaki.

"Film"

"Judulnya ?"

"One Week Friends"

"Bagus ?"

"Sampai saat ini mayan"

"Jangan dipake TWS nya"

"Kenapa ?"

"Dipake pas di jalan aja"

Mendengar hal itu Si Wanita melepas koneksi bluetooth dan segera menaruh earplug kedalam case.

"Tolong charge kalo gitu" ujarnya sambil menyerahkan ke kakaknya. "Sekalian mandi dulu sana"

Si Lelaki menerimanya kemudian beranjak, "Kita berangkat satu jam lagi" ujarnya sambil melangkah pergi.


****


Suara motor terdengar, didekatnya sedang duduk lelaki sambil menatap kosong sepeda motor tua dihadapannya yang sedang mengeluarkan asap dari knalpotnya. Sudah kurang lebih tujuh menit berlalu. Tak lama kemudian suara panggilan didengarnya dari dalam rumah. Ia tak begitu menghiraukannya, kemudian suara langkah kaki terdengar mendekat.

"Kak!! Dipanggil gak nyaut" ujar Si Wanita sedikit sebal.

Si Lelaki menoleh, "Apa ?"

"Kamu mau main air gak ?"

"Enggak. Kalo kamu mau main air bawa baju ganti"

"Yaudah aku juga enggak kalo gitu"

"Lah, kalo kamu mau main air gapapa"

"Gak ah, kalo sendiri"

"Piknik-piknikan aja"

"Iyaa, mau bikin makan dulu ?"

"Gak usah, beli aja" Jawab Si Lelaki sambil kembali memutar kepalanya menghadap motornya.

"Sombong"

"Apa lagi?" tanya Si Lwlaki kembali memutar kepalanya kebelakang. Dapat dilihat adiknya terkekeh.

"Enggak. Yaudah aku mau siap siap dulu" ujar Si Wanita lalu kembali masuk kedalam rumah.

Si Lelaki beranjak menuju motor untuk dimatikan kemudian menyusul adiknya kedalam rumah. Di dalam rumah, Si Lelaki langsung duduk di sofa ruang tengah setelab menaruh kunci motor di atas meja. Badannya miring menatap langit lewat jendela besar di belakang sofa.

"Dek!! Tolong ambilin flanel sama tasku!!!" teriak Si Lelaki tanpa mengubah posisi.

"Iyaaa!!! Bentar aku ganti baju" balas Si Wanita dari dalam kamar.

Lima belas menit kemudian, Si Wanita keluar sambil membawa dua tas, satu tas kecil miliknya, satu lagi tas slempang milik kakaknya dan sebuah kemeja flanel motif kotak berwarna biru-hitam di pundaknya.

"Nih!!" ucap Si Wanita sambil menaruh tas kakaknya diatas meja dan menyerahkan kemeja flanelnya juga.

Si Lelaki menerimanya kemudian Si Wanita duduk disampingnya.

"Kamu gak pake jaket ?" ujar Si Lelaki melihat adiknya hanya memakai baju berwarna putih-biru dan celana berwarna krem.

"Enggak" jawab Si Wanita.

"Nanti masuk angin"

"Itu kalimat yang sama buatmu"

Si Lelaki memutar matanya malas. "Sekarang jam..... Tiga kurang" ucapnya ambil melihat layar handphone. Kemudian memasang kemejanya.

"Mau berangkat jam berapa ?"

"Sekarang aja"

"Perjalanan berapa jam ?"

"Eumm.... Sekitar satu jam dengan kecepatan normal"

"Kecepatan normalmu itu berapa ?"

Si Lelaki terkekeh.

"Kita jalan santai aja. Nikmatin perjalanan, kalo nyantai pake banget palingan perjalanannya satu setengah jam. Toh, masih mampir beli makanan" jelas Si Lelaki.

"Ok. Hapenya pake punyaku apa punyamu ?" Tanya Si Wanita sambil menyerahkan earplug TWS yang baru saja ia keluarkan dari casenya.

"Hapemu aja" jawab Si Lelaki seyelah menerima dan memasangnya di telinga kiri.

Si Wanita hanya mengangguk dan fokus ke handphinenya untuk meng-connect sambungan bluetooth gadgetnya.

Tak lama, sebuah sambungan koneksi terdengar di telinga masing-masing. Mereka beranjak dan menuju keluar.

"Bikin playlist dek" ucap Si Lelaki setelah keluar dari pintu rumah.

"Sembilan puluh bagi lima ?" tanya Si Wanita tiba-tiba sambil mencoba mengunci pintu.

si Lelaki yang mendengarnya diam sejenak sambil memasang helm.

"Sembilan puluh bagi lima berapa ?" tanya Si Wanita lagi sambil mengeluarlan handphone dan berjalan ke arah kakaknya.

"Delapan belas"

"Dibagi dua ?"

"Sembilan"

"Oke, satu orang sembilan lagu, kamu dulu" ujar Si Wanita yang sudah siap dengan handphonenya.

Si Lelaki paham maksudnya, "Kamu dulu aja"

"Oke. Kalo gitu, Up&Up - Coldplay" ujar Si Wanita sambil mengetik di handphonenya.

"Boleh juga"

"Kamu apa ?"

"Sekai - Radwimps" Jawab Si Lelaki cepat.

"Oke done. Aku ikut jejepangan juga. Fuyu No Epilogue - Goose House"

"Hmmm, Happy Song - BMTH"

"Night Changes - One Direction"

"Clock Strikes - One Ok Rock"

"One Way Ticket"

"Hooo, gitu mainmu"

"Hehe, kamu sekarang"

"Mari kita lihat bagaimana responmu. Aozora Kataomoi - JKT48 yang versi New Era"

Si Wanita melirik tajam kakaknya yang tersenyum puas. Kemudian ia melanjutkan mengetik.

"Sekarang aku. Konna Sekai o Ai Suru Tame - Exile Pride"

"Wanjirrr masih bisa bales" ujar Si zlelaki kaget.

Kini adiknya yang tersenyum puas, "Giliranmu"

"Hmmmm, Satelite - Harry Style"

"Oke. Aku, mas Harry juga, Golden"

"Let Me Let You Go - One Ok Rock"

"Summer Paradise - Simple Plan feat Taka"

"Shadow Moses - BMTH"

"Taking Off - One Ok Rock"

"Hmmm" Si Lelaki  berpikir sejenak, "Ah!!! Aoi Shiori - Galileo Galilei"

"Bolehhh" ucap Si Wanita sambil mengetik, "Restoe Boemi - Dewa19"

"Bukan Cinta Manusia Biasa"

"Terakhir, Bertahanlah Sayang - Tamasya"

"Wow!! Sial" respon Si Lelaki.

"Apa ?"

Si Lelaki menggeleng, "Terakhir, Himawari - JKT48"

"Oke aku gak akan komplein yang terakhir"

Si Lelaki tersenyum kemudian mendorong keluar motornya. Si Wanita mengekor. Saat sudah diluar gerbang, Si Lelaki menghidupkan motornya, Si Wanita mengunci gembok gerbang. Saat sudah selesai ia berbalik sambil memasukkan kunci kedalam tasnya.

"Dishuffle ya ?" pinta Si Wanita.

Si Lelaki mengangguk, "Yuk!" ajaknya sambil menyerahkan helm Si Wanita.

"Pasangin" ujar Si Wanita sambil mengarahkan kepala ke kakaknya.

Si Lelaki memiringkan bibirnya, "Manja" ujarnya kemudian mengangkat helm mengarahkan ke kepala Si Wanita. Si Wanita maju selangkah dan kemudian helm terpasang, Si Lelaki mengunci talinya. "Udah"

Si Wanita hanya cengengesan. Kemudian ia naik ke jok belakang.

"Udah ?"

"Udah, yok berangkat !!"

Dengan komando itu, motor tua yang dinaiki kakak beradik itu mulai melaju bersamaan dengan lagu berjudul Himawari yang mulai diputar.

Saturday 6 April 2024

Percakapan Si Kembar 30

Sepasang mata terbuka perlahan. Dengan pandangan kabur yang mulai memfokus, sebuah atap dapat dilihat oleh seorang wanita yang baru bangun dari tidurnya. Ia mengerjap beberapa kali, melihat pantulan cahaya lampu dari luar yang masuk lewat jendela kamarnya dan membekas di langit langit kamar. Sedetik kemudian, Si Wanita menolehkan kepalanya kearah kiri, ia melihat sebuah bantal kosong dan boneka tergeletak disampingnya. Perlahan ia bangkit dan duduk diatas kasur, beberapa detik sambil mengumpulkan kesadaran ia menoleh kearah satu nakas yang terdapat sebuah jam digital kecil disana. Waktu menunjukkan pukul 01.04 pagi.


Beberapa detik kemudian, masih dengan muka bantalnya ia beranjak dari kasur dan keluar kamar. Beberapa langkah diambil ia dapat melihat kakaknya duduk menyibukkan diri di sofa ruang tengah rumah kecil itu.

"Kapan bangunnya ?" ujarnya sambil mengucek mata kirinya beberapa kali.

Si Lelaki tidak menjawab. Ia masih fokus dengan handphone yang diletakkan dimeja bersama dengan beberapa kertas dan sebuah pensil.

Saat sudah sedikit dekat Si Wanita menyadari kalau orang yang ditanyai sedang mengenakan earplug. Ia menghela nafas dan meneruskan langkah. Tak lama, kehadirannya di sadari oleh Si Lelaki.

"Kapan bangunnya ?" tanya Si Lelaki sambil melepas satu earplug dari telinganya.

Si Wanita duduk disamping kakaknya. Ia tak menjawab hanya menghela nafas lagi.

"Kenapa ?" tanya Si Lelaki bingung yang masih memperhatikan wanita disampingnya.

"Itu pertanyaanku" ujar Si Wanita.

"Emang aku kenapa ?"

Si Wanita menaruh kepalanya di sandaran sofa, "Pertanyaan sebelum itu" ucapnya kemudian.

Si Lelaki nampak berpikir sejenak lalu paham. "Maaf, gak denger" ujarnya lalu membereskan peralatanya.

"Lalu ?"

Si Lelaki menoleh.

"Kapan bangunnya ?" tanya Si Wanita lagi sambil mengusap wajahnya beberapa kali..

"Belum tidur sih"

"Kebiasaan" 

"Yaaa gimana yaa"

Si Wanita menguap, "Gak selesai-selesai yang kamu garap" ucapnya mengalihkan topik.

"Yaaa gimana yaa"

"Ish, ya gimana terus" ucap Si Wanita Sebal sambil memukul lemah lengan kakaknya. Yang dipukul hanya tertawa.

"Kamu kalo masih ngantuk tidur lagi. Nanti ku bangunin kalo sudah waktunya"

Si Wanita menegakkan duduknya, "Gak ah, nanggung"

"Matamu masih sayu gitu"

"Nyawanya belum ngumpul"

Si Lelaki menggeleng beberapa kali, lalu merapikan rambut adiknya yang sedikit kacau. "Mau bikin minum ?" tawarnya masih sambil merapikan rambut adiknya.

Si Wanita memegang dagunya sejenak sambil berpikir, "Boleh"

"Mau apa ?"

"Teh aja"

Si Lelaki beranjak menuji dapur, "Manis ?"

Si Wanita mengangguk. "Dingin yaa ?" tambahnya.

"Nanti flu, tau sendiri kita gampang kena flu" ujar kakaknya masih sambil mengisi air kemudian menghidupkan kompor.

"Hawanya panas banget, kak" jawab Si Wanita dengan sedikit merengek.

"Tadi gak ngidupin kipas ?"

"Takut masuk angin"

"Hmmmm" Si Lelaki memangku dagunya di meja panjang disana.

"Kenapa ?" tanya Si Wanita heran melihat tingkah kakaknya.

"Keluar yuk!" ajak Si Lelaki tiba-tiba. "Sekalian cari angin" tambahnya lalu mematikan kompor.

"Ngapain ?"

"Aku pengen McFlurry"

Si Wanita diam kemudian meraih handphone kakaknya untuk melihat jam. Sudah dua puluh lima menit berlalu sejak ia bangun.

"Orang gila mana yang pengen McFlurry jam 01.29 pagi !?!?!?" ujarnya sewot sambil menunjukkan layar handphone pada kakaknya yang melangkah masuk kamar.

Si Lelaki mendengarnya dan berhenti kemudian berbalik. Dengan wajah datarnya ia menunjuk dirinya sendiri, kemudian ia masuk kedalam kamar.

"Haahhhhhhh" Si Wanita menghela nafas dan kembali bersandar pada punggung sofa.

Tak lama ia kembali dengan sebuah jaket ditangannya menyerahkan.

Si Wanita melihatnya, "Serius ?"

Si Lelaki mengangguk.

"Aku ganti baju dulu. Ya kali pake baby doll"

"Gitu aja udah gapapa, celanamu juga panjang kan. Tinggal pake jaket. Aku aja cuma gini aja sama sarung"

Si Wanita berdecak lalu mengambil jaket lalu memakainya.

"Sekalian cari makan diluar aja. Males masak"

"Sok sokan. Mentang-mentang banyak duit" Ujar Si Wanita lalu mengulurkan tangan pada kakaknya.

Si kakak menyambut tangan adiknya dan menariknya berdiri, "Helehhh, kamu juga" balasnya sambil memutar matanya malas.

Si Wanita hanya terkekeh. Kemudian mereka berangkat.



******



Di sebuah meja dengan dua dari empat kursi diduduki oleh sepasang kakak beradik. Satu dari mereka berdua memasang muka masam menggigit sendok sambil memangku daginya melihat kearah jalanan, satunya lagi dengan senyum mengembang tengah berhasil menghabiskan suapan terakhirnya.

"Kenyang" ucap Si Wanita dengan senyum mengembang lalu meminum teh air putih di gelas miliknya. "Kenapa kak ?" tanyanya kepada lelaki yang menggigit sendok didepannnya.

Si Lelaki hanya menoleh dengan muka malas tak menjawab.

"Kalo masih lapar ambil lagi aja. Aku yang bayarin gapapa" tambahnya lagi.

"Kenyang" jawab Si Lelaki singkat lalu menaruh sendok yang digigitnya ke atas piring kosong miliknya.

Si Wanita tertawa.

"Perjalanan 20 menit sia-sia" tambahnya.

"Suruh siapa, randomnya random banget" tanggap Si Wanita.

"Apaan itu randomnya random banget"

"Lahh, lagian pengen McFlurry jam segini"

"Ya mana kakak tau kalo gak bakal ready buat malem malem"

Si Wanita tertawa, "Kamu harus liat wajahmu sendiri pas mbak kasirnya bilang kalo es nya gak ready jam segini. Hahahaha"

Si Lelaki tak merespon, ia menyulut api ke rokoknya. "Kamu pernah makan disini ?" tanya Si Lelaki mencoba mengalihkan topik.

Adiknya menatapnya sejenak dan menggeleng. "Kenapa ?"

"Tempatnya nyaman sama makanannya enak"

"Beruntung" Si Wanita tersenyum.

"Kamu tau dari mana tempat ini ?"

"Pas perjalanan mau ke McD, aku keliatan tempat ini" 

"Ada banyak tempat dan warung buat kita makan. Kenapa kamu milihnya ini pas kita balik tadi"

Si Wanita kembali tersenyum, "Bentar" ujarnya sambil memberikan isyarat dengan tangannya.

Si Lelaki melihat adiknya meninggalkan meja. Ia melanjutkan hisapan rokoknya dan sesekali meminum es jeruk yang di pesannya.

"Nih" ucap seorag wanita sambil menyodorkan sesuatu dengan tangannya.

Si Lelaki melihatnya, "Apa itu ?".

Si Wanita memutar matanya malas dan mengangkat benda tersebut sejajar dengan mata kakaknya. "Menurutmu apa ini ?"

"Es Krim"

"Pinter" tanggap Si Wanita dengan menempelkan bungkusan es krim tersebut ke wajah kakaknya. Sang korban hanya mengaduh lalu mengambilnya. Seketika, si Lelaki mengutuk kelemotannya.

Si Wanita kembali duduk lalu membuka satu bungkusan es krim dengan rasa yang sama. Lalu mulai melahapnya.

"Dapet dari mana ?"

"Ada didepan"

"Aku gak tau", Si Lelaki membuka bungkus eskrimnya.

"Aku tau. Sejak kita menuju McD"

"He ?" Si Lelaki membatu.

"Di perjalanan aku iseng liat aplikasi delivery food dan menu yang kamu mau  keterangannya habis. Lalu aku di tengah perjalanan aku keliatan warung ini ada freezer es krim. Trus begitu tau pas di McD.... Pffft" Si Wanita menghentikan ucapannya karena menahan tawa mengingat kejadian tadi.

Si Lelaki menggaruk bagian belakang kepalanya, "Iya iya, ternyata gak ready McFlurry nya. Trus kamu ngajak makan disini ?"

Masih ditengah tawa kecilnya, Si Wanita melihat kakaknya dan mengangguk.

Si Lelaki menggeleng pelan kemudian menepuk pelan kepala adiknya. "Makasih" kemudian dilanjut dengan mulai menikmati es krimnya

"Enak aja makasih" ujarnya.

"Terus ?"

"Pantai"

"Heleehhhh"

"Kan udah janji"

"Iya iyaaa"

"Iya teruss, kelamaan jadinya"

"Yaudah"

"Kapan?"

"Nanti sore"

Si Wanita terdiam sejenak. Lalu tangan sarunya mengutak atik handphonennya "sekarang sudah ganti hari berarti nanti sore ini"

Si Lelaki mengangguk.

"Selalu mendadak"

"Mau dibuat lama lagi nihh ?"

"Ishhhh" Si Wanita mencubit lengan kakaknya.

"Hehe, intinya. Nanti sore, kamu siapin aja. Kita makan diluar gpp. Aku seharian pasti tidur karena belum tidur sama sekali, tugasmu membangunkanku. Kalo aku gak dibangunin danbgak jadi ke pantai karena kesorean itu jadi salahmu, fufufu" jelas sang kakak kemudian kembali menikmati es krimnya.

Si Wanita tersenyum sambil menikmsti es krimnya. "Pasti ku bangunkan"

"Pengen banget yaa kepantai"

"Enggak juga sih"

"Trus kenapa diungkit terus"

"Lebih ke butuh tepatnya"

"Kamu ?"

Si Wanita menggeleng.

"Siapa ?"

"Menurutmu siapa ?"

Si Lelaki tertawa. "Kamu semakin pintar"

"Dari dulu" tanggap Si Wanita yang kemudian menggigit sisa stik es krim miliknya. "Cepat habiskan kita pulang. Kamu segera tidur"

Si Lelaki merespon dengan mengangkat kedua alisnya.

"Gak perlu takut"

"Apanya ?"

"Tidur"

Si Lelaki diam dengan es krim yang berada dimulutnya. Sedetik kemudian itu dikeliarkan. "Jadi sejauh itu ?"

Si Wanita mengangguk. "Besok saja. Bentar lagi tidur"

Es krim Si Lelaki habis, dan stik eskrim ditaruh diatas piring makannya. Kemudia ia mengambil tisu dan membersihkan mulutnya.

"Yes, Ma'am. Ayo pulang"