Sepasang mata terbuka perlahan. Dengan pandangan kabur yang mulai memfokus, sebuah atap dapat dilihat oleh seorang wanita yang baru bangun dari tidurnya. Ia mengerjap beberapa kali, melihat pantulan cahaya lampu dari luar yang masuk lewat jendela kamarnya dan membekas di langit langit kamar. Sedetik kemudian, Si Wanita menolehkan kepalanya kearah kiri, ia melihat sebuah bantal kosong dan boneka tergeletak disampingnya. Perlahan ia bangkit dan duduk diatas kasur, beberapa detik sambil mengumpulkan kesadaran ia menoleh kearah satu nakas yang terdapat sebuah jam digital kecil disana. Waktu menunjukkan pukul 01.04 pagi.
Beberapa detik kemudian, masih dengan muka bantalnya ia beranjak dari kasur dan keluar kamar. Beberapa langkah diambil ia dapat melihat kakaknya duduk menyibukkan diri di sofa ruang tengah rumah kecil itu.
"Kapan bangunnya ?" ujarnya sambil mengucek mata kirinya beberapa kali.
Si Lelaki tidak menjawab. Ia masih fokus dengan handphone yang diletakkan dimeja bersama dengan beberapa kertas dan sebuah pensil.
Saat sudah sedikit dekat Si Wanita menyadari kalau orang yang ditanyai sedang mengenakan earplug. Ia menghela nafas dan meneruskan langkah. Tak lama, kehadirannya di sadari oleh Si Lelaki.
"Kapan bangunnya ?" tanya Si Lelaki sambil melepas satu earplug dari telinganya.
Si Wanita duduk disamping kakaknya. Ia tak menjawab hanya menghela nafas lagi.
"Kenapa ?" tanya Si Lelaki bingung yang masih memperhatikan wanita disampingnya.
"Itu pertanyaanku" ujar Si Wanita.
"Emang aku kenapa ?"
Si Wanita menaruh kepalanya di sandaran sofa, "Pertanyaan sebelum itu" ucapnya kemudian.
Si Lelaki nampak berpikir sejenak lalu paham. "Maaf, gak denger" ujarnya lalu membereskan peralatanya.
"Lalu ?"
Si Lelaki menoleh.
"Kapan bangunnya ?" tanya Si Wanita lagi sambil mengusap wajahnya beberapa kali..
"Belum tidur sih"
"Kebiasaan"
"Yaaa gimana yaa"
Si Wanita menguap, "Gak selesai-selesai yang kamu garap" ucapnya mengalihkan topik.
"Yaaa gimana yaa"
"Ish, ya gimana terus" ucap Si Wanita Sebal sambil memukul lemah lengan kakaknya. Yang dipukul hanya tertawa.
"Kamu kalo masih ngantuk tidur lagi. Nanti ku bangunin kalo sudah waktunya"
Si Wanita menegakkan duduknya, "Gak ah, nanggung"
"Matamu masih sayu gitu"
"Nyawanya belum ngumpul"
Si Lelaki menggeleng beberapa kali, lalu merapikan rambut adiknya yang sedikit kacau. "Mau bikin minum ?" tawarnya masih sambil merapikan rambut adiknya.
Si Wanita memegang dagunya sejenak sambil berpikir, "Boleh"
"Mau apa ?"
"Teh aja"
Si Lelaki beranjak menuji dapur, "Manis ?"
Si Wanita mengangguk. "Dingin yaa ?" tambahnya.
"Nanti flu, tau sendiri kita gampang kena flu" ujar kakaknya masih sambil mengisi air kemudian menghidupkan kompor.
"Hawanya panas banget, kak" jawab Si Wanita dengan sedikit merengek.
"Tadi gak ngidupin kipas ?"
"Takut masuk angin"
"Hmmmm" Si Lelaki memangku dagunya di meja panjang disana.
"Kenapa ?" tanya Si Wanita heran melihat tingkah kakaknya.
"Keluar yuk!" ajak Si Lelaki tiba-tiba. "Sekalian cari angin" tambahnya lalu mematikan kompor.
"Ngapain ?"
"Aku pengen McFlurry"
Si Wanita diam kemudian meraih handphone kakaknya untuk melihat jam. Sudah dua puluh lima menit berlalu sejak ia bangun.
"Orang gila mana yang pengen McFlurry jam 01.29 pagi !?!?!?" ujarnya sewot sambil menunjukkan layar handphone pada kakaknya yang melangkah masuk kamar.
Si Lelaki mendengarnya dan berhenti kemudian berbalik. Dengan wajah datarnya ia menunjuk dirinya sendiri, kemudian ia masuk kedalam kamar.
"Haahhhhhhh" Si Wanita menghela nafas dan kembali bersandar pada punggung sofa.
Tak lama ia kembali dengan sebuah jaket ditangannya menyerahkan.
Si Wanita melihatnya, "Serius ?"
Si Lelaki mengangguk.
"Aku ganti baju dulu. Ya kali pake baby doll"
"Gitu aja udah gapapa, celanamu juga panjang kan. Tinggal pake jaket. Aku aja cuma gini aja sama sarung"
Si Wanita berdecak lalu mengambil jaket lalu memakainya.
"Sekalian cari makan diluar aja. Males masak"
"Sok sokan. Mentang-mentang banyak duit" Ujar Si Wanita lalu mengulurkan tangan pada kakaknya.
Si kakak menyambut tangan adiknya dan menariknya berdiri, "Helehhh, kamu juga" balasnya sambil memutar matanya malas.
Si Wanita hanya terkekeh. Kemudian mereka berangkat.
******
Di sebuah meja dengan dua dari empat kursi diduduki oleh sepasang kakak beradik. Satu dari mereka berdua memasang muka masam menggigit sendok sambil memangku daginya melihat kearah jalanan, satunya lagi dengan senyum mengembang tengah berhasil menghabiskan suapan terakhirnya.
"Kenyang" ucap Si Wanita dengan senyum mengembang lalu meminum teh air putih di gelas miliknya. "Kenapa kak ?" tanyanya kepada lelaki yang menggigit sendok didepannnya.
Si Lelaki hanya menoleh dengan muka malas tak menjawab.
"Kalo masih lapar ambil lagi aja. Aku yang bayarin gapapa" tambahnya lagi.
"Kenyang" jawab Si Lelaki singkat lalu menaruh sendok yang digigitnya ke atas piring kosong miliknya.
Si Wanita tertawa.
"Perjalanan 20 menit sia-sia" tambahnya.
"Suruh siapa, randomnya random banget" tanggap Si Wanita.
"Apaan itu randomnya random banget"
"Lahh, lagian pengen McFlurry jam segini"
"Ya mana kakak tau kalo gak bakal ready buat malem malem"
Si Wanita tertawa, "Kamu harus liat wajahmu sendiri pas mbak kasirnya bilang kalo es nya gak ready jam segini. Hahahaha"
Si Lelaki tak merespon, ia menyulut api ke rokoknya. "Kamu pernah makan disini ?" tanya Si Lelaki mencoba mengalihkan topik.
Adiknya menatapnya sejenak dan menggeleng. "Kenapa ?"
"Tempatnya nyaman sama makanannya enak"
"Beruntung" Si Wanita tersenyum.
"Kamu tau dari mana tempat ini ?"
"Pas perjalanan mau ke McD, aku keliatan tempat ini"
"Ada banyak tempat dan warung buat kita makan. Kenapa kamu milihnya ini pas kita balik tadi"
Si Wanita kembali tersenyum, "Bentar" ujarnya sambil memberikan isyarat dengan tangannya.
Si Lelaki melihat adiknya meninggalkan meja. Ia melanjutkan hisapan rokoknya dan sesekali meminum es jeruk yang di pesannya.
"Nih" ucap seorag wanita sambil menyodorkan sesuatu dengan tangannya.
Si Lelaki melihatnya, "Apa itu ?".
Si Wanita memutar matanya malas dan mengangkat benda tersebut sejajar dengan mata kakaknya. "Menurutmu apa ini ?"
"Es Krim"
"Pinter" tanggap Si Wanita dengan menempelkan bungkusan es krim tersebut ke wajah kakaknya. Sang korban hanya mengaduh lalu mengambilnya. Seketika, si Lelaki mengutuk kelemotannya.
Si Wanita kembali duduk lalu membuka satu bungkusan es krim dengan rasa yang sama. Lalu mulai melahapnya.
"Dapet dari mana ?"
"Ada didepan"
"Aku gak tau", Si Lelaki membuka bungkus eskrimnya.
"Aku tau. Sejak kita menuju McD"
"He ?" Si Lelaki membatu.
"Di perjalanan aku iseng liat aplikasi delivery food dan menu yang kamu mau keterangannya habis. Lalu aku di tengah perjalanan aku keliatan warung ini ada freezer es krim. Trus begitu tau pas di McD.... Pffft" Si Wanita menghentikan ucapannya karena menahan tawa mengingat kejadian tadi.
Si Lelaki menggaruk bagian belakang kepalanya, "Iya iya, ternyata gak ready McFlurry nya. Trus kamu ngajak makan disini ?"
Masih ditengah tawa kecilnya, Si Wanita melihat kakaknya dan mengangguk.
Si Lelaki menggeleng pelan kemudian menepuk pelan kepala adiknya. "Makasih" kemudian dilanjut dengan mulai menikmati es krimnya
"Enak aja makasih" ujarnya.
"Terus ?"
"Pantai"
"Heleehhhh"
"Kan udah janji"
"Iya iyaaa"
"Iya teruss, kelamaan jadinya"
"Yaudah"
"Kapan?"
"Nanti sore"
Si Wanita terdiam sejenak. Lalu tangan sarunya mengutak atik handphonennya "sekarang sudah ganti hari berarti nanti sore ini"
Si Lelaki mengangguk.
"Selalu mendadak"
"Mau dibuat lama lagi nihh ?"
"Ishhhh" Si Wanita mencubit lengan kakaknya.
"Hehe, intinya. Nanti sore, kamu siapin aja. Kita makan diluar gpp. Aku seharian pasti tidur karena belum tidur sama sekali, tugasmu membangunkanku. Kalo aku gak dibangunin danbgak jadi ke pantai karena kesorean itu jadi salahmu, fufufu" jelas sang kakak kemudian kembali menikmati es krimnya.
Si Wanita tersenyum sambil menikmsti es krimnya. "Pasti ku bangunkan"
"Pengen banget yaa kepantai"
"Enggak juga sih"
"Trus kenapa diungkit terus"
"Lebih ke butuh tepatnya"
"Kamu ?"
Si Wanita menggeleng.
"Siapa ?"
"Menurutmu siapa ?"
Si Lelaki tertawa. "Kamu semakin pintar"
"Dari dulu" tanggap Si Wanita yang kemudian menggigit sisa stik es krim miliknya. "Cepat habiskan kita pulang. Kamu segera tidur"
Si Lelaki merespon dengan mengangkat kedua alisnya.
"Gak perlu takut"
"Apanya ?"
"Tidur"
Si Lelaki diam dengan es krim yang berada dimulutnya. Sedetik kemudian itu dikeliarkan. "Jadi sejauh itu ?"
Si Wanita mengangguk. "Besok saja. Bentar lagi tidur"
Es krim Si Lelaki habis, dan stik eskrim ditaruh diatas piring makannya. Kemudia ia mengambil tisu dan membersihkan mulutnya.
"Yes, Ma'am. Ayo pulang"
No comments:
Post a Comment