Gelap. Satu lagi malam gelap datang di sini. Mati listrik,
yah ……. Itu yang terjadi, sebenarnya sudah sejak siang PLN memutuskan aliran
listrik di wilayah ini, mungkin di karenakan hujan angin yang cukup WaaW. Entahlah, kenapa ini bisa lama
sekali ??? apa kerusakannya parah ??? hingga malam ini masih belum bisa hidup
?. di rumah ini tak ada lampu minyak, sebenarnya dulu banyak, tapi mereka menghilang
entah kemana wujudnya.
Tapi, ketika sang
penyinar siang telah tenggelam di ufuk barat, tiada lagi penerangan yang
bisa didapat, yah ….. harus membuat penerangan, lilin adalah jalan
satu-satunya. Tapi, terkadang aku berpikir “apa ada orang yang berani menjadi seperti
lilin ?”, jika memang ada aku akan salut sekali padanya. Sepertinya,
aku juga ingin seperti dia, rela membakar tubuhnya hingga tak berbekas hanya
untuk menerangi manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
memikirkan apa yang Sang Lilin
lakukan. Berkorban demi orang lain tanpa pamrih, hal seperti itu sudah seperti
seekor harimau jawa, benar ,,,,,,,, itu sudah menjadi langka.
Akan sangat sulit untuk di temukan, tapi alangkah hebatnya jika seseorang telah
menemukan sifat itu dalam jiwanya. Lilin, maaafkan mereka yang tak
menghiraukanmu, maafkan aku yang hanya bisa meihatmu dan menjadikanmu bahan tulisanku.
Dan aku berharap bisa mempunyai sifat yang kau miliki. Terima Kasih telah memberiku
secercah cahaya dalam ruamah yang gelap ini ………..
No comments:
Post a Comment