Monday 23 January 2012

Secercah Cahaya Sang Lilin


Gelap. Satu lagi malam gelap datang di sini. Mati listrik, yah ……. Itu yang terjadi, sebenarnya sudah sejak siang PLN memutuskan aliran listrik di wilayah ini, mungkin di karenakan hujan angin yang cukup WaaW. Entahlah, kenapa ini bisa lama sekali ??? apa kerusakannya parah ??? hingga malam ini masih belum bisa hidup ?. di rumah ini tak ada lampu minyak, sebenarnya dulu banyak, tapi mereka menghilang entah kemana wujudnya.


Tapi, ketika sang penyinar siang telah tenggelam di ufuk barat, tiada lagi penerangan yang bisa didapat, yah ….. harus membuat penerangan, lilin adalah jalan satu-satunya. Tapi, terkadang aku berpikir “apa ada orang yang berani menjadi seperti lilin ?”, jika memang ada aku akan salut sekali padanya. Sepertinya, aku juga ingin seperti dia, rela membakar tubuhnya hingga tak berbekas hanya untuk menerangi manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan apa yang Sang Lilin lakukan. Berkorban demi orang lain tanpa pamrih, hal seperti itu sudah seperti seekor harimau jawa, benar ,,,,,,,, itu sudah menjadi langka. Akan sangat sulit untuk di temukan, tapi alangkah hebatnya jika seseorang telah menemukan sifat itu dalam jiwanya. Lilin, maaafkan mereka yang tak menghiraukanmu, maafkan aku yang hanya bisa meihatmu dan menjadikanmu bahan tulisanku. Dan aku berharap bisa mempunyai sifat yang kau miliki. Terima Kasih telah memberiku secercah cahaya dalam ruamah yang gelap ini ………..

No comments:

Post a Comment