"Kak ! pinjem headset" ujar Si Wanita tiba-tiba.
Si Lelaki yang tengah sibuk di sebelahnya menoleh. "TWS mu kenapa ?"
"Abis batre" jawab Si Wanita sambil mencharge casing TWS berwarna merah muda miliknya.
Si Lelaki tertawa, "Dibilang enakan pake yang kabel, biar gak tergantung sama batre"
"Yaudah sih, mana headsetmu ?"
"Coba cari di loker mejaku dikamar kita" ucap Si Lelaki.
Si Wanita bergegas melangkah menuju kamar, meninggalkan Si Lelaki yang masih sibuk meniup sebuah alat musik sambil menatap kertas berserakan di depannya. Pintu kamar dibuka, meja berwarna putih di salah satu sisi ruangan tersebut menjadi tujuannya. Ia membuka salah satu loker teratas. Tak butuh waktu lama, matanya menangkap gulungan kabel kecil dengan sepasang earbud di salah satu ujungnya. Ia langsung mengambilnya. Sebelum ia menutup kembali loker tersebut, matanya tertuju ke satu benda yang ada disana.
Di ruang tengah, Si Lelaki mengusap wajahnya. Ia cukup lelah setelah menuliskan angka-angka yang berusaha ia susun sedemikian rupa. Pikirannya tidak fokus. Ia tahu, usahanya hari itu tidak terlalu membuahkan hasil dalam mengatasi masalahnya. Sejenak kemudian, ia meraih sebuah recorder yang sedari tadi dijadikan senjata dan tamengnya. Ia meniupnya pelan sambil membuka tutup lubang-lubang yang ada secara bergantian. Suaranya tidak pas, ia menghentikannya. Suara langkah kaki mendekat, ia menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya adik perempuannya berjalan dengan memasang headset miliknya dinsalah satu sisi telinganya, satu earbudnya ia biarkan menggantugng. Tatapan mereka bertemu.
"Apa ?" tanya adiknya heran.
Si Lelaki memggeleng, "Enggak, reflek aja soalnya denger langkah kaki" jawab Si Lelaki.
Si Wanita mengangguk sambil meneruskan lanvkah lalu duduk di tempat sebelumnya. Si Lelaki meletakkan recorder yang di pegangnya tadi diatas meja lalu membereskan kertas yang berserakan disana.
"Dengerin apa ?" tanya Si Lelaki di tengah temgah ia merapikan kertas.
"Liat Film"
Si Lelaki menoleh dan mendekatkan kepalanya mencoba mengintip layar handphone adiknya. Mengetahui hal tersebut. Si Wanita memiringkan handphonenya menunjukkan layarnya.
"Film apa ?" tanya Si Lelaki
"Whisper Of The Heart"
"Bagus ?"
"Banget"
"Nanti ku pinjam" ujar Si Lelaki bersamaan dengan selesainya ia merapikan tumpukan kertasnya.
"Udah selesai ?" tanya Si Wanita setelah melirik sejenak kakaknya.
"Di udahin"
"Berhasil ?"
"Apanya ?"
"Menyibukkan dirinya"
"Gak"
Si Wanita menghela nafas. "Keluar yok" ajaknya kemudian.
"Kapan ?"
"Selepas senja"
Si Lelaki menoleh, "Kemana ?"
"Jajan"
"Kamu ngidam apa ?"
Si Wanita melepas headsetnya setelah mempause film yang dilihatnya, "Gak ngidam sih"
"Lalu ?"
"Entahlah" ujar Si Wanita sambil mengedikkan bahu. "Sekalian jalan-jalan. Ke pantai kan belum sempet. Yang deket dulu. Ke Alun - Alun kota atau kemana gitu" lanjut Si Wanita sambil meregangkan tangam dan punggungnya.
"Ok. Kamu mau jajan apa ?"
"Susu sama jagung bakar" Jawabnya sambil menoleh ke arah Si Lelaki.
Kakaknya terdiam sejenak, lalu bersuara, "Sialan"
Si Wanita hanya tersenyum mendengar tanggapan kakaknya.
No comments:
Post a Comment