Monday 25 December 2023

Percakapan Si Kembar 25

 Sebuah troli berjalan pelan melewati berbagai barang yang tersusun rapi di rak display. Seorang lelaki yang berada dibalik kemudi troli masih berjalan sambil memperhatikan berbagai barang tersebut. Sesuatu menarik perhatiannya dan membuatnya berhenti. Sebuah benda berbentuk balok kecil berwarna coklat dengan warna tulisan merk berwana merah ber-outline putih diambilnya.

"Tiba - tiba pengen" ucapnya lirih. Tanpa pikir panjang dilemparnya pelan benda tersebut kedalam troli yang sudah lumayan terisi setengahnya.

Ia melanjutkan langkah sambil melihat sekitar. Mencari sesuatu yang menarik baginya. Saat hampir berada di persimpangan rak ia melihat seorang wanita berjalan dengan kepala mengumbar pandanh, ia memeluk berbagai macam benda.

"Oi!!" pannggil Si Lelaki.

Wanita tadi menoleh, "Ish !!! Ini dia yang dicari dari tadi" balasnya sambil sewot. "Dari mana aja ?" lanjutnya sambil menghampiri Si Lelaki kemudian menaruh barang bawaannya di troli.

"Yaa nyari-nyari lah"

"Ya tapi tiba tiba ngilang"

"Lahh, kamu yang tiba-tiba ilang. Wong, tadi ada dibelakangku. Tau-tau kamu udah gak ada aja"

"Ya kan aku masih milih barang"

"Ya kamu gak ngasih tahu"

"Panjang"

Si Lelaki tertawa mendengar tanggapan terakhir adiknya.

"Yaudah, setidaknya udah ketemu lagi. Kamu dapet apaan ?" ucap si lelaki sambil melihat lihat barang yang ditaruh Si Wanita.

"Tadi ambil perlengkapan mandi, sabun cuci juga"

"Sabun cuci bajunya ?"

Si Wanita ikut memilah, "Ini !" tunjuknya saat menemukan barang yang ditanyakan Si Lelaki.

"Gak kurang ?"

Si Wanita menggeleng. Si Lelaki mengangguk.

"Lanjut nih ?" Tawar Si Lelaki.

"Bolehh"

Mereka mulai kembali berjalan. Beberapa barang sesekali dimasukkan kedalam troli setelah mereka berdiskusi sebelumnya. Trolinya hampir penuh, Si Wanita mengecek list belanja yang sudah dicatat dai handphone miliknya sebelum berangkat tadi.

"Sepertinya udah semua" ucapnya.

"Tinggal bayar dong" Ujar Si Lelaki.

"Tapi aku pengen beli buah"

"Buah apa ?"

Si Wanita memegang dagunya sambil melirik keatas, "Entah" jawabnya.

"Hmm, yaudah kita ketempat buah-buahan aja dulu"

Mereka lalu berjalan menujubtempat yang dimaksud. 

"Sejak kapan pingin buah ?" Si Lelalki bertanya ditengah perjalanan.

"Barusan"

"Ngidam ?"

"Bisa jadi" Si Wanita menjawab sambil tersenyum

Si Lelaki juga ikut tersenyum. "Asal jangan yang aneh-aneh"

Si Wanita berhenti, Si Lelaki juga.

"Coba ulangi"

"Yang mana ?"

"Omonganmu barusan"

Si Lelaki tampak berfikir, "eummmm, Yaaaanngg maaannaaa ?"

"Bukan, bukan. Sebelum itu"

"Asal jangan yang aneh-aneh ?"

"Nahh, itu. Kamu gak salah ngomong gitu ?"

"Apanya ?"

"Siapa diantara kita yang sering punya pikiran ngidam aneh ?" Si Wanita melipat tangan sambil mengangkat alisnya sebelah. Senyumnya seolah mengejek kakaknya.

Si Lelaki menampakkan wajah datar, karena paham maksudnya, "Iya, iya. Aku" jawabnya sambil sedikit sewot.

Si Wanita tertawa sambil memukul gemas kakaknya. Si Lelaki tersnyum melihatnya dan membiarkan adiknya memukulnya pelan. Mereka kembali berjalan dengan tawa Si Wanita yang masih ada di wajah cantiknya. Saat sudah mendekati letak rak buah buahan, Si Wanita berlari kecil mendahului Si Lelaki yang masih mendorong troli. Ia sampai lebih dulu dari pada kakaknya. Kemudian melihat-lihat buah buahan disana mencari yang menarik baginya. Dapat dilihat Si Wanita menunjukkan sebuah mangga ditangannya, dengan gerak bibir yang dapat dibaca Si Lelaki. Si Lelaki memberi jawaban mengangguk. Dengan segera Si Wanita memilih mangga yang terlihat bagus dan memasukkannya ke dalam plastik buah yang disediakan.

Empat buah mangga sudah dimasukkan kedalam plastik tersebut. Si Wanita menoleh kearah ia datang. Kakaknya belum menyusul, dapat dilihat ia berhenti di depan salah satu mesin pendingin minuman dan menatap isinya. Dengan rasa penasaran ia melangkah  menghampiri kakaknya.

"Kak !!! Liat apa ?" panggil Si Wanita sambil melangkah mendekati kakaknya.

Si Lelaki menoleh, "Dek, sini!"

Si Wanita mempercepat langkahnya. Ditaruhnya mangga tadi kedalam troli, lalu lengannya ditarik oleh Si Lelaki, kemudian menunjuk isi pendingin minumn itu.

"Boleh ya ?" Si Lelaki memohon.

Si Wanita yang mengetahui isinya segera mengernyitkan dahi, "Buat apa ?"

"Ya diminum"

"Gak usah aneh-aneh"

"Baru tadi dibahas masalah aneh aneh"

"Kenapa gak yang lain aja?"

"Butuhnya itu, boleh yaa ?"

"Butuh apa pemgen ?"

Si Lelaki tersenyum kikuk, "Dua-Duanya"

Si Wanita menghela nafas, dan melihat isi pendingin minuman tersebut. Ada berbagai botol kaca didalamnya dengan berbagai merek dengan stiker tertempel dibotolnya. Si Wanita tau, salah satu botol dengan stiker berwarna biru adalah salah satu favorit kakaknya. Si Lelaki masih memohon. Di dalam lubuk hatinya ia tahu alasan kakaknya mengingininkannya dan itu sudah cukup lama.

Si Wanita menghela nafas, "Yaudah, berapa ?"

"Selusin"

"Gilaa!!! Gak!!!"

"Setengahnya" tawar Si Lelaki.

"Tiga aja!!"

"Lim..."

"Atau enggak?!?!?"

"Yadeh tiga"

"Tapi ada syaratnya"

"Masih ada syarat ?"

"Mau, enggak ?"

"Ya udah deh apa syaratnya, jangan yang aneh aneh"

"Minumnya harus seijinku"

Si Lelaki tampak berfikir sejenak, "Ok deal" jawabnya, kemudian ia segera menaruh tiga botol minuman tadi ke troli.

"Yaudah, yuk bayar aja. Malah makin banyak yang dibeli nanti. Padahal gak butuh" Ajak Si Wanita.

Segera mereka melangkah ke area kasir. Ada lima kasih yang terbuka, mereka memilih dengan antrian yang terlihat pendek.

"Dek!!" Panggil Si Lelaki.

"Apa kak ?" tanya Si Wanita sambil mencoba meraih dompet dari tas kecilnya.

"Mau ikut ?"

"Kemana ?"

"Menghilang"

Si Wanita menoleh ke arah Si Lelaki, "Berapa lama ?"

"Entahlah, berapa lamanya kita pasrahkan kepada waktu. Mau sebentar, mau lama bahkan mau selama-lamanya pun terserah si waktu" jawab Si Lelaki sambil tersenyum.

Si Wanita juga tersenuim dengan menarik ujung bibir kirinya, "Boleh"


No comments:

Post a Comment