Tuesday, 21 November 2023

Percakapan Si Kembar 21.5

 "Bukankah sebuah kebetulan nomor kursi kita bersebelahan" ujar Si Wanita kemudian menghirup es coklat miliknya.

"Ya, meskipun kamu tidak menemukanku tadi kita tetap akan bertemu di dalam kereta" balas Si Lelaki sambil masih menarik koper berwarna biru milik Si Wanita.

"Gerbong 6 kan ?" tanya Si Wanita sambil melihat dua tiket kereta di tangan kanannya.

"Yep" Si Lelaki berhenti, "Dan kamu melewatkan pintunya" lanjutnya.

Si Wanita berhenti kemudian berbalik, melihat kakaknya berdiri didepan sebuah pintu gerbong lokomotif. Ia menengok ke arsh gerbong ada angka 6 disana.

"Tapi kan pintunya disebelah sana" balas Si Wanita sambil menunjuk pintu disisi lain gerbong.

Si Lelaki tertawa, "Masih gak mau kalah saja. Udahlah ayo masuk" lanjut Si Lelaki sambil mengkode adik perempuannya untuk masuk ke pintu yang ada didekatnya.

Si Wanita terkekeh lalu berjalan mendekati Si Lelaki, kemudian melewatinya untuk masuk kedalam gerbong. Si Lelaki mengekor sambil mengangkat koper yang tadi di seretnya. 

Tidak banyak penumpang didalam. Tergolong sepi. Dilihatnya Si Wanita ada di tengah jalan gerbong melambaikan tangan. Memberi tanda jika ia menemukan kursi mereka. Si Lelaki segera bergegas menghampirinya, kemudian mengankat koper tinggi menaruhnya di bagasi tepat diatas tempat duduk mereka kemudian menata tas carrier yang dipanggulnya bersebelahan dengan koper tadi.

"Aku sebelah jendela" ujar Si Wanita kemudian segera duduk di kursi incarannya.

"Iya, iya"

"Sekali aja iya nya"

"Ahahaha, emang kenapa ?"

"Risih dengernya" Si Wanita kembali menyeruput Es Coklatnya lagi.

Si Lelaki tersenyum kemudian duduk disebelahnya.

"Perjalanan masih beberapa jam lagi ya.." gumam Si Wanita.

"Masih lama" Si Lelaki merespon, "Lamaaaaaa Sekaliiiiiiii...." tambahnya dengan memanjangkan nada terakhir setiap kata yang baru saja diucapkan.

Si Wanita menoleh ke lelaki disampingnya.

"Kenapa ?"

"Gapapa" jawab Si Wanita singkat.

Si Lelaki tersenyum.

"Mau dengerin musik" ucap Si Wanita.

"Kamu kan punya TWS tho ?"

"Habis batrenya"

"Yaudah nih" Si Lelaki merogoh tas slempangnya dan menyerahkan earphonenya.

Si Wanita menerimanya kemudian memindahkan benda tersebut ke tangan kiri, tangan kanannya masih menjulur.

"Apa ?" tanya Si Lelaki lagi.

"Hape"

"Punyamu ?"

"Maunya punyamu"

Si Lelaki memutar bola mata kemudian menyerahkan handphonenya. Si Wanita tersenyum menerimanya.

Segera menggabungkan kabel jack earphone ke handphone Kakaknya. Satu earbud sudah terhubung ke telinga kirinya. Dan satu earbud ia sodorkan ke Si Lelaki.

Si Lelaki menoleh, melihat secara bergantian kearah earphone tersebut dan Wanita disampingnya. Tak lama ia menerimanya dan memasangnya ke telinga kanan.

Si Wanita segera menggeser geser layar handphone melihat dan mencari lagu yang ingin diputar. Sejenak dahinya mengkerut.

"Apaan ini ?"

Si Lelaki menoleh, kemudian ia langsung paham kenapa ia bertanya seperti itu, ia langsung mengalihkan pandang kedepan dan segera menutup mata berpura pura mencoba tidur.

"Lagu lagunya malah laguku dulu, bukannya kamu sudah ngehapus lama ya ?" 

Si Lelaki sadar ia sedang ditatap, dibuka bola mata sebelah kanannya sambil melirik kearah Si Wanita. Ia tak menjawab hanya mengangkat kedua bahunya sekali.

Tidak ada percakapan lagi dan beberapa detik kemudian sebuah alunan lagu mulai berbunyi.

Kini Si Lelaki yang membuka mata sambil menoleh sedikit kearahnya.

"Shadow Mosses ? Tumben"

Ia mengangkat kedua bahu sekali sambil menatap keluar jendela.

Aku tersenyum, dia membalasku.

"Dasar" ucapku sambil mengacak acak rambutnya.

"Biarin" ia menjulurkan lidah sambil membetulkan rambutnya.

Aku hanya menggeleng pelan sambil terkekeh.

"Awas ya, kalo sampe rumah. Jangan lupa sama janjimu"

Aku terdiam tidak menjawab, seketika aku menyesali ucapanku. Seharusnya ku beri batasan.

Tidak ada percakapan lagi hingga setengah lagu terputar. Lalu ia membuk mulut.

"Jadi, tujuan kita apa sekarang ?" tanya Si Wanita masih sambil menatap jeluar jendela.

Aku menjawabnya sambil tersenyum kearahnya.

Dilihatnya ia memutar kepala ke arah Si Lelaki. "Ulangi" pintanya.

"Kita akan mencari jalan pulang"

Kami berdua sama sama tersenyum dengan arti masing masing.


No comments:

Post a Comment