Wednesday 26 October 2016

Percakapan Si Kembar 16

Brak!!!

Dengan sedikit terbanting, pintu kamar dibuka oleh Si Wanita. Wajahnya terlihat panik dan nafasnya sedikit memburu karena sedikit berlari dari dapir. Dilihatnya kedalam, dengan penerangan lampu tidur yang menyala tampak kakaknya terbaring disana. Ia memeluk kedua boneka milik mereka, salah satunya menutupi mukanya. Perlahan ia membuat langkah.

“Kak...” panggil Si Wanita serak.

Si Lelaki mengintipnya sejenak dari balik boneka. Kemudian  ia mengambil posisi duduk. Senyumnya terlihat dengan bantuan lampu tidur berwarna kuning mereka.

Deg!!

Si Wanita berhenti melangkah. Ia masih melihat kakaknya.

“Ada apa, dek??” tanya Si Lelaki.

Tak menjawab, si wanita kemudian berlari menghampiri kakaknya.

Si Lelaki terlihat panik melihat adiknya tiba tiba berlari kearahnya, “Eh ??!? Ada ap..” kalimat si lelaki terhenti bersamaan dengan Si Wanita yang memeluknya.
“Kamu kenapa??” tanya Si Wanita.
Si lelaki diam sejenak, “Aku gapapa” jawabnya
“Jangan kira aku ga tahu”
“Iya... Kamu tahu”
“Lalu, kamu kenapa??”
“Aku gapapa”

Air mata Si Wanita mulai menetes. Punggungnya bergetar larena isakannya. Si Lelaki mengelus lembut kepala Si Wanita.

“Kalo kamu gapapa ga bakal ada rasa sakit seperti barusan”
“Aku gapapa” tanggap kakaknya. “Itu jawaban yang akan selalu dijawab kita. Apapun kondisinya. Karena kita, harus gapapa sekalipun kita kenapa-kenapa”
“Kamu mengambil alih tugasku. Kamu yang nanggung rasa sakit itu sendiri. Kenapa ?”
“kamu sudah berusaha banyak akhir-akhir ini. Kasian”
“Tapi yang tadi itu bukan tugasmu. Rasa sakit barusan terasa bagiku. Terlebih kamu yang menerimanya langsung. Padahal aku yang harus menerimanya langsung” Jelas Si Wanita sambil menangis lebih jadi.
“Karena itu aku yang menerimanya” Si Lelaki mengelus kepala si wanita lagi. Kemudian ia mendorong pelan Si Wanita dan memegang kepalanya. Dihapusnya air mata adiknya, kemudian berkata “Sudah gapapa. Tenang. Sebagai kakak juga seharusnya kayak gini. Sekarang jangan nangis ya ?? Percayalah apa yang ku lakukan buat kebaikan kita” jelas Si Lelaki.

Si Wanita mengangguk pelan.

Kakaknya yang melihat hal tersebur tersenyum, “Sekarang, biar ku ceritakan tentang adik kecil lucu  yang ku temui tadi. Kamu pasti suka dan silahkan cari juga di dalam ingatanku tentang dia. Kamu pasri suka” ujar Si Lelaki sambil memikirkan diksi bahasa yang pas untuk bercerita.

No comments:

Post a Comment