Wednesday, 25 January 2017

Percakapan Si Kembar 17

                “Dek!! Ngapain ?” ujar Si Lelaki  sedikit berteriak dari raung keluarga. Matanya kembali fokus menatap layar laptop miliknya. Tangan kirinya berposisi pada beberapa tombol di keyboard dan tangan kanannya menggerak-gerakkan mouse sembari terkadang menekan tombol kan dan kirinya.
                Si Wanita yang mendengarnya melangkahkan untuk mengintip kakaknya dari dapur, “Masak air, mau buat ten” ujarnya.
                “Bisa tolong bikinin kopi ?” balas Si Lelaki.
                Si Wanita menggeleng pelan, “Yayayaya” kemudian Si Wanita kembali ke dapur untuk membuatkan titipan kakaknya.
                Selang beberapa lama Si wanita berjalan ke ruang keluarga dengan dua cangkir di masing-masing tangannya. Ia masih mendapati kakaknya fokus di depan layar laptop yang di taruh di atas meja dan Si Lelaki duduk di lantai. Si wanita sedikit memutari sofan panjang di belakang Si Lelaki lalu menaruh kedua cangkir diatas meja, cangkir berisi kopi ia taruh di sebelah kiri laptop Si Lelaki. Kemudian ia duduk di sofa.
                “Serius amat?” ujar Si Wanita.
                “Game baru” ujar Si Lelaki.
                Si Wanita sedikit mencondongkan badan ke depan, “bisa juga ya kamu main game pas keadan kayak gini?”
                Si Lelaki mengehentikan aktifitasnya sejenak hanya untuk menghela nafas panjang, kemudian melanjutkannya lagi sambil memberi tanggapan ucapan adiknya.“Pelarian”
                Si Wanita memandang sipit lelaki yang duduk dibawahnya sambil meminum teh dari cangkirnya. Setelah menghirupnya sedikit, ia mengembalikan cangkir tersebut ke meja dan kembali menatap layar laptop. “Sepertinya udah kebiasaan main game ini ?” komentar Si Wanita.
                “Emang ngerti ?” tanya Si Lelaki sambil menoleh ke adiknya sejenak.
                “Ngece, ngerti yaa. Lumayan berani gitu ngelawan monsternya”
                “Bukan berani sih, lebih ke pede aja”
                Si Wanita manggut-manggut. “Hm....Pede itu perlu, by kakak” ujarnya sambil menepuk pelan pundak kakaknya. “Hampir selesai ya quest nya ?”.
                Barus aja adiknya berkata seperti itu, tiba-tiba kakaknya terlihat gopoh dan segera mengutak atik gamenya dan kemudian menghembuskan nafas panjang sedikit berat. Lalu disandarkan punggungnya di kursi sambil mengelus keningnya. SI Wanita tahu kakkanya baru saja membatalkan quest gamenya.
                “Kenapa ?” tanya Si Wanita.
                “It’s not close enough” ujar Si lelaki sambil menutup mukanya.
                Si Wanita mengelus kepala kakaknya lembut. “Dasar, lain kali jangan melupakan pengalaman”
                Si Lelaki mendongakkan kepalanya dan meraih kopi dan meminumnya sedikit. Kemudian ia menyulut rokoknya.
                “Kak”
                “Hm.. ?”
                “Kapan pulang ?”
                Si Lelaki menoleh ke arah Si wanita setelah menghembuskan asap rokoknya “Kamu pengen pulang ?”
                Adiknya mengangguk, “Tapi kamu belum pengen”
                Hening.....

                

No comments:

Post a Comment