Tuesday, 27 October 2015

Percakapan Si Kembar 7

Diatas rumput halaman samping sebuah rumah kecil, seorang lelaki tengah bersila sambil memutar-mutar seputung rokok yang belum di nyalakan. Matanya menatap langit sore. Sepoi angin menggoyang lembut rambut panjangnya.
"Ngapain?", Si Lelaki menoleh ke belakang dan mendapati seorang wanita tengah berdiri di pintu yang menghubungkan rumah kecil mereka dengan halaman samping.
"Duduk aja"
"Kenapa?" Si Wanita kini sudah berjongkok di samping Si Lelaki.
"Hm ?"
"Ada apa?"
"Ga ada apa-apa"
"Kenapa bohong?"
"Ha?"
"Kamu tahu bohong ke aku itu percuma, bang"
"Kalo gitu berarti kamu sudah tahu kan?", Si Wanita diam, "Kalo udah tahu kenapa tanya?" Kini Si Lelaki menghidupkan rokok yang sedari tadi dibuat mainan olehnya.
Si Wanita kini duduk sambil,memeluk lututnya, "Aku cuma ingin, kamu ngomong"
"Kamu tahu aku kan?" Si wanita mengangguk. "Yaudah"
"Tapi,  ngeluarin perasaan kayak gitu lebih baik. Seenggaknya dengan ngomong itu ngurangi dikit"
"Tenang, kita kuat"
Si Wanita kini berdiri dan melangkah meninggalkan Si Lelaki sendiri. Si Lelaki masih diam, mencoba menikmati senja dan rokok yang dihisapnya. Beberapa saat kemudian...




Byurrrrrrrr...


"Apa-apaan dek ??" Ujar Si Lelaki setelah bangkit dari duduknya karena kaget tiba-tiba ia terguyur oleh air.
Si Wanita yang sedang membawa ember kosong dan mengalungkan sebuah handuk di lehernya hanya diam menunjukkan raut muka datar sambil menatap lelaki yang sedang kebasahan.
"Biar dingin tuh otak sama hati" ujar si Wanita.
Si lelaki hanya memandang Wanita di depannya yang menaruh lembut ember kosong yang digunakannya untuk membawa air guna menyiram Si Lelaki.
"Abang, jangan marah terus. Kalo marah keluarin jangan di simpen, efeknya gak baik. Buat kamu juga buat aku" ujar Si Wanita.
"Maaf"
"Aku tahu, itu hal sepele yang bahkan gak pantes buat kamu marahin sampe kayak gini. Tapi, keluarin aja. Jangan di pendem"Si wanita menghampiri Si Lelaki lalu mengelap rambut basahnya dengan handuk yang ia bawa. "Yaudah, sana mandi dulu" ucap si wanita sambil tersenyum manis.
Si lelaki berjalan tanpa mengeluarkan sepatah kata. Setelah melihat Si lelaki masuk rumah, Si Wanita duduk di ayunan yang ada di sana. Ia menatap langit senja yang berwarna,jingga keunguan. Cantik sekali.
"Dasar, kenapa suka sekali menyiksa diri?" Gumamnya.
ia diam disana entah sudah berapa lama. Si Wanita enggan meninggalkan ayunannya dan terpana dengan keindahan langit senja dan tiba-tiba...


Byurrrrr...


Ada air yang mengguyurnya tiba-tiba. Ia kaget dan hanya diam di tempat duduknya. "Mas!!!!!" Jeritnya lalu menoleh kearah belakang. Tiba-tiba kepalanya tertutup dengan sebuah handuk fan ada yang mengusap pelan. Si Wanita menyingkiran sedikit handuk yang menggantung di mukanya demi memperjelas pandangannya. Si Lelaki ada di depannya sedang mengusap rambut basah Si Wanita.
"Makasih ya dek" ujarnya. Si Wanita hanya tersenyum lega. "Sekarang kamu yang mandi ya? Udah sore, habis itu kita minum bareng. Biar aku yang buatin" ujar Si Lelaki.
Si wanita mengangguk kemudian bangkit dan berjalan meninggalkan Si Lelaki. Sesaat sebelum ia masuk ke dalam rumah, Si Lelaki manggilnya.
"Ya ?" ujar Si Wanita.
"Kamu susu coklat?"
"Abang apa?"
"Kopi"
"Kalo gitu aku teh aja"
"Siap"
******

No comments:

Post a Comment