"Ciyeeee, yang balik ke kopi sambil rokokan" ujar Si wanita sambil menghampiri seorang lelaki yang tengah duduk di ayunan halaman samping rumah mereka.
Si lelaki menoleh, "Kenapa dek?"
"Gapapa. Geseran dikit" Si wanita kemudian duduk di sebelah Si Lelaki.
Hening...
"Kenapa ? Kesel ya ?" Kata Si Wanita memulai percakapan lagi.
"Dikit" Jawab Si Lelaki.
"Banyak"
"Kok bisa ?"
"Ada koknya"
"Dasar"
"Hehe"
Hening lagi....
"Berhentilah membuat rencana sejenis itu, kak"
"Kenapa?" Tanya Si Lelaki sambil menoleh.
"Cari tau sendiri, dipikiranku" Si wanita tersenyum.
"Kamu ini yaaa, udah kayak aku aja" Si Lelaki lalu mematikan rokoknya.
"Iyalah, kita kan kembar yang spesial" balas Si Wanita bangga.
iyadeh, iyaa"
"Kamu tahu, bang?"
Si lelaki menoleh kearah Si Wanita sambil menunggu wanita di sampingnya melanjutkan kalimatnya.
"Instingku bilang, kalo rencanamu yang membuat semuanya seperti ini"
"Kok bisa?"
"Menurut instingku, masa depan menambah kemungkinannya setelah kamu melakukan rencanamu" Jelas Si Wanita.
Si lelaki diam, kemudian menyeruput kopinya sedikit.
"Kamu ga perlu membuat rencana. Sesungguhnya manusia sudah menuliskan cerita beserta rencana mereka selama hidup sebelum mereka lahir. Mereka tau yang terbaik buat mereka sendiri nantinya." Jelas Si Wanita lagi.
"......."
"Kamu boleh berencana, kalo kamu diminta atau kamu ada di dalam ceritanya"
"Lalu, sekarang enaknya gimana?" Tanya Si Lelaki sambil mengambil satu batang rokoknya.
"Jadilah penonton yang baik, nikmati pertunjukannya. Masuk kepanggung apabila diminta dan bertepuk tangan apibila pertunjukannya telah selesai" jawab Si Wanita.
Si lelaki menyulut api ke rokoknya kamudian menghisapnya dalam dan mengeluarkan asap putih dari mulutnya, "Akan kucoba melakukannya"
"Harus kamu lakukan"
"Atau kamu aja yang mengambil alih?"
"Gak mau itu urusanmu"
"Yasudah. Mari buat rencana!" Ujar Si Lelaki.
"Haaaah, rencana apalagi?"
"Untuk hidup kita nanti"
"Kalo itu aku mau, hehe"
Si lelaki menoleh, "Kenapa dek?"
"Gapapa. Geseran dikit" Si wanita kemudian duduk di sebelah Si Lelaki.
Hening...
"Kenapa ? Kesel ya ?" Kata Si Wanita memulai percakapan lagi.
"Dikit" Jawab Si Lelaki.
"Banyak"
"Kok bisa ?"
"Ada koknya"
"Dasar"
"Hehe"
Hening lagi....
"Berhentilah membuat rencana sejenis itu, kak"
"Kenapa?" Tanya Si Lelaki sambil menoleh.
"Cari tau sendiri, dipikiranku" Si wanita tersenyum.
"Kamu ini yaaa, udah kayak aku aja" Si Lelaki lalu mematikan rokoknya.
"Iyalah, kita kan kembar yang spesial" balas Si Wanita bangga.
iyadeh, iyaa"
"Kamu tahu, bang?"
Si lelaki menoleh kearah Si Wanita sambil menunggu wanita di sampingnya melanjutkan kalimatnya.
"Instingku bilang, kalo rencanamu yang membuat semuanya seperti ini"
"Kok bisa?"
"Menurut instingku, masa depan menambah kemungkinannya setelah kamu melakukan rencanamu" Jelas Si Wanita.
Si lelaki diam, kemudian menyeruput kopinya sedikit.
"Kamu ga perlu membuat rencana. Sesungguhnya manusia sudah menuliskan cerita beserta rencana mereka selama hidup sebelum mereka lahir. Mereka tau yang terbaik buat mereka sendiri nantinya." Jelas Si Wanita lagi.
"......."
"Kamu boleh berencana, kalo kamu diminta atau kamu ada di dalam ceritanya"
"Lalu, sekarang enaknya gimana?" Tanya Si Lelaki sambil mengambil satu batang rokoknya.
"Jadilah penonton yang baik, nikmati pertunjukannya. Masuk kepanggung apabila diminta dan bertepuk tangan apibila pertunjukannya telah selesai" jawab Si Wanita.
Si lelaki menyulut api ke rokoknya kamudian menghisapnya dalam dan mengeluarkan asap putih dari mulutnya, "Akan kucoba melakukannya"
"Harus kamu lakukan"
"Atau kamu aja yang mengambil alih?"
"Gak mau itu urusanmu"
"Yasudah. Mari buat rencana!" Ujar Si Lelaki.
"Haaaah, rencana apalagi?"
"Untuk hidup kita nanti"
"Kalo itu aku mau, hehe"
terimakasih banyak sangat menarik sekali...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung..
ReplyDelete