"Pfffffffft~" terdengar seorang wanita menahan tawanya yang membuat Si Lelaki yang tengah duduk memangku laptop di atas ayunan menoleh kebelakang.
"Apa ?" Tanya Si Lelaki.
"Gapapa, hehe" ujar Si Wanita yang tengah membawa segelas kopi dan segelas teh di kedua tangannya, kemudian ia berjalan ke arah Si Lelaki.
Si lelaki menutup laptop yang dipangkunya, kemudian menerima gelas kopi yang di sodorkan Si Wanita kepadanya. Setelah diterima, ia duduk di samping Si Lelaki.
"Mau nulis?"
"Iya" jawab si lelaki sambil sedikit meniup kopinya kemudian menyeruput sedikit isinya gelasnya.
"Nulis apa?"
"Hm..."
"Mau nulis cerita ya?" Tanya Si Wanita sambil menyeringai.
"Kenapa?"
"Cerita apa?"
"Lah, aku tanya malah ga dijawab" ujar si lelaki.
"Biarin, wleee" balas di wanita sambil memeleti si lelaki, "Yah? Cerita apa?"
"........"
"Kenapa diem?"
"Gapapa"
"Kalo mau buat carita kita sendiri gapapa kok"
"Eh ?"
"Ga usah bohong ya" Si Wanita kemudian menyeruput teh miliknya.
"Iya deh, iya. Bohong jiha percuma kan ?"
"Nah, itu" respon Si Wanita sambil mengerakaan telinjuk kannnyan kekeatas-kebawah.
"Tapi.."
"Tapi apa?"
"Ga bisa buat, hahaha"
"Nulis mah urusanku kan?"
"Iya"
"Tapi, kamu pinter buat cerita tentang orang lain"
"Lalu?"
"Ada seseorang yang menarik buat di jadikan objek,cerita kayak ceritamu sebelumnya"
"Sialan kamu, dek"
"Ahahaha, kenapa?"
"Nanti ada yang sakit hati, bisa gawat"
"Eh, iya juga ya? Terus mau dibiarin ? Ga mau dibuatin cerita?"
"Entahlah"
"Kalo cerita kita gimana?"
"Kan udah dibilang ga bisa"
"Lah kenapa?"
"Ada pembatasnya" Si Lelaki kembali menyeruput kopinya, begitu juga Si Wanita dengan tehnya.
"Lewati aja"
"Ga bisa, pembatasnya harus dihancurin. Tapi..." Si Lelaki,menggantung nkalimatnya.
"Akan ada yang sakit hati" Jawab Si Wanita.
"Ya. Akan ada sakit hati dimana kita berada" ujar Si Lelaki sambil tersenyum.
"Itu kutukan, hahaha"
"Hahaha, boleh juga. Kutukan"
"Bagaimana selanjutnya?"
"Belum dapat ide. Ga ada pijakan yang ga ngebuat sakit hati buat langkah kita selanjutnya"
"Susah"
"Banget"
"Tapi, di pijakan kita selama ini siapa yang sakit?" Tanya Si Wanita. Si Lelaki hanya memandang Si Wanita sambil tersenyum. "Oh, baiklah. Mengerti" lanjut si wanita.
Hening....
"Tapi, mau sampai kapan?" Si wanita memecah keheningan.
Si Lelaki menyeruput kopinya lagi, "Sampai ada yang tidak kuat"
"Kamu jahat, bang. Hahaha"
"Gapapa, yang penting kamu baik, hehe"
"Apa ?" Tanya Si Lelaki.
"Gapapa, hehe" ujar Si Wanita yang tengah membawa segelas kopi dan segelas teh di kedua tangannya, kemudian ia berjalan ke arah Si Lelaki.
Si lelaki menutup laptop yang dipangkunya, kemudian menerima gelas kopi yang di sodorkan Si Wanita kepadanya. Setelah diterima, ia duduk di samping Si Lelaki.
"Mau nulis?"
"Iya" jawab si lelaki sambil sedikit meniup kopinya kemudian menyeruput sedikit isinya gelasnya.
"Nulis apa?"
"Hm..."
"Mau nulis cerita ya?" Tanya Si Wanita sambil menyeringai.
"Kenapa?"
"Cerita apa?"
"Lah, aku tanya malah ga dijawab" ujar si lelaki.
"Biarin, wleee" balas di wanita sambil memeleti si lelaki, "Yah? Cerita apa?"
"........"
"Kenapa diem?"
"Gapapa"
"Kalo mau buat carita kita sendiri gapapa kok"
"Eh ?"
"Ga usah bohong ya" Si Wanita kemudian menyeruput teh miliknya.
"Iya deh, iya. Bohong jiha percuma kan ?"
"Nah, itu" respon Si Wanita sambil mengerakaan telinjuk kannnyan kekeatas-kebawah.
"Tapi.."
"Tapi apa?"
"Ga bisa buat, hahaha"
"Nulis mah urusanku kan?"
"Iya"
"Tapi, kamu pinter buat cerita tentang orang lain"
"Lalu?"
"Ada seseorang yang menarik buat di jadikan objek,cerita kayak ceritamu sebelumnya"
"Sialan kamu, dek"
"Ahahaha, kenapa?"
"Nanti ada yang sakit hati, bisa gawat"
"Eh, iya juga ya? Terus mau dibiarin ? Ga mau dibuatin cerita?"
"Entahlah"
"Kalo cerita kita gimana?"
"Kan udah dibilang ga bisa"
"Lah kenapa?"
"Ada pembatasnya" Si Lelaki kembali menyeruput kopinya, begitu juga Si Wanita dengan tehnya.
"Lewati aja"
"Ga bisa, pembatasnya harus dihancurin. Tapi..." Si Lelaki,menggantung nkalimatnya.
"Akan ada yang sakit hati" Jawab Si Wanita.
"Ya. Akan ada sakit hati dimana kita berada" ujar Si Lelaki sambil tersenyum.
"Itu kutukan, hahaha"
"Hahaha, boleh juga. Kutukan"
"Bagaimana selanjutnya?"
"Belum dapat ide. Ga ada pijakan yang ga ngebuat sakit hati buat langkah kita selanjutnya"
"Susah"
"Banget"
"Tapi, di pijakan kita selama ini siapa yang sakit?" Tanya Si Wanita. Si Lelaki hanya memandang Si Wanita sambil tersenyum. "Oh, baiklah. Mengerti" lanjut si wanita.
Hening....
"Tapi, mau sampai kapan?" Si wanita memecah keheningan.
Si Lelaki menyeruput kopinya lagi, "Sampai ada yang tidak kuat"
"Kamu jahat, bang. Hahaha"
"Gapapa, yang penting kamu baik, hehe"
No comments:
Post a Comment