Monday, 24 December 2012

Malam Ekspedisi Paku


Jember, 24 Desember 2012

Sebuah malam yang bias di katakan mendung. Yah, tadi sore juga desa saya terguyur hujan yang bias di katakan deras ketika saya sedang pijat ke tukang pijat langganan saya. Yah, sudah beberapa hari ini saya merasakan sakit di beberapa titik tubuh saya, terutama pinggang yang rasanya nyeri sekali terlebih lagi saat di buat tidur, apa lagi di bagian belakang rusuk sebelah kiri saya yang terasa nyeri jika terbatuk ataupun sejenisnya.

Saya menyadari apa yang menyebabkannya. Itu karena kelelahan. Pada Kamis kemarin saya baru tidur sekitar pukul 03.00 WIB dan bangun sekitar kurang dari pukul 05.00 WIB. Lalu setelahnya mengerjakan aktifitas sebagaimana seharusnya. Tanpa memejamkan secara puas. Dan saya melupakan tentang janji saya pada jum’at malam untuk mencari paku yang sudah tak di gunakan di pepohonan di pinggir jalanan kota Jember sebagai tambahan modal untuk liburan ke Jogjakarta nanti. Hingga pada malam harinya waktu untuk itu tiba.


Dulur saya, Bonger, datang dengan sepeda kayuhnya. Beristirahat sebentar dan berbincang-bincang tentang rencana ini. Lalu kemudian kami berangkat ngengkol untuk mengantarkan kaset pinjaman teman saya kerumahnya. Selesai dengan itu kami awalnya berniat pergi ke Panaongan sesuai permintaan Bonger, namun setelah mendapat kabar di sana kemungkinan sepi karena menjenguk dulur PA saya dari lain sekolah yang baru saja mendapat kecelakaan. Oke, akhirnya kami putuskan untuk menjenguknya.

Cukup lama juga kami membelah jalanan yang penuh kendaraan bermotor di kota ini kami pun sampai di rumah Genyok, teman saya yang sedang mendapat musibah. Disana kami berbincang-bincang dan terkadang mendengarkan cerita kronologi atau pengalaman lainnya. Hingga akhirnya waktu untuk kami mencari paku tiba. Kami pun berpamitan dan mulai mencari titik start.

Sekitar pukul 22.00 WIB kami memulai menelusuri satu pohon ke pohon lain di pinggir kanan dan kemudian kiri jalanan Jember. Bermodalkan sebuah Tang kami mencoba mencabut paku-paku yang sekiranya sudah tidak digunakan. Hingga akhirnya waktu menunjukkan waktu 23.30 WIB, kami pun duduk di depan salah satu bengkel, beristirahat dan memakan camilan yang Genyok berikan kepada kami sesaat sebelum kami meninggalkan rumahnya. Di sana kemudian kami memutuskan menyudahi ‘Ekspedisi Paku’ ini.

Sesaat Bonger mencoba mencabut paku dari pohon

Beristirahat di depan bengkel sambil nyamil

Dan kamipun memutuskan untuk menghabiskan waktu untuk menikmati suasana malam Jember di Lun-Alun. Segera kami menggenjot pedal sepeda dan meluncur ke titik tujuan. Sesampainya di sana kami memutuskan untuk duduk di tempat tugu penghargaan Adipura. Lalu tiba-tiba ada seorang bapak-bapak datang dan menawarkan kopi, kamipun mengangguk tanda menyetujui tawaran bapak tersebut. Kemudian saya memberikan beberapa lembar uang kepadanya untk membayar harga dua gelas kopi yang ada, dan lalu saya berjalan menuju sebuah pedagang kaki lima dan membeli kacang kukus bersama dengan dua batang rokok. Dan kemudian kamipun hanyut dalam berbagai pembicaraan malam itu.

Di Lun-Alun

Hingga akhirnya kami berdua sama-sama sudah hampir kehilangan daya kesadaran kami kami memutuskan untuk kembali ke rumah kos saya dan tidur disana. Meninggalkan malam indah itu menjadi sebuah kenangan yang nantinya akan di ingat di masa tua. Dan akhirnya besok lusa tanggal 26 Desember 2012 insyaallah saya akan berangkat ke Jogjakarta untuk mencari sebuah pengetahuan dan sekaligus refreshing serta menghabiskan liburan. Menghindar sejenak dari Jember untuk mencari suasana baru.

Sesaat sebelum beranjak pulang

No comments:

Post a Comment