Jember, 23 Desember 2012
Ah,
memaksakan beraktifitas sejak ketidak enakan badan yang menyelimuti. Sejak kemarin
badan terasa sakit. Dan seharian tadi saya berhasil menenggelamkan kesadaran
saya ke dalam tidur yang membuat saya terbangun sekitar pukul 15.00 WIB. Waktu yang
cukup panjang bagi orag normal, hehe. Yah, sejenak saya mengingat kegiatan
kemarin yang sempat membuat saya tambah kelelahan. Dan akhirnya saya tersenyum
sedikit di paksakan. Senyum yang sudah biasa saya lakukan.
Kemarin
saya sudah bias di katakana tidak enak badan tapi saya masih memaksa untuk ngengkol ke sekolah tercinta yang di
hari itu adalah hari penerimaan raport semester ganjil. Saya sebenarnya malas datang
kesana, tapi hanya karena saya ada urusan dengan seorang teman saya untuk
menghadiri sebuah workshoplah saya kesana.
Di
hari itu saya masuk gerbang sekolah den menembus beberapa orang tua yang sedang
mencari tempat di mana mereka mengambil raport anak mereka. Dan saya
kebingungan entah mengapa saya menoleh segala arah mencari sesosok lelaki tua
yang saya beri undangan pengambilan raport tersebut 4 hari yang lalu.
Tak
lama kemudian saya sadar, itu tak ada gunanya. Hanya menyusahkan leher saya
yang sudah sakit. Saya meragukan kehadirannya dalam acara itu mengingat selama
2 tahun kemarin setiap acara seperti ini dia tak menghadirinya. Mungkin bukan
sesuatu hal yang penting baginya. Yah, sesaat saya menepikan sepeda
kekelas teman yang saya cari, tapi dia belum datang, saya pun mengobrol dengan
beberapa kawan yang saya kenal.
Dalam
perbincangan itu saya masih saja memutar balikkan leher yang sudah sakit
mencari sosok itu. Yang saya dapatkan hanyalah beberapa orang tua yang
mondar-mandir, memarkir sepeda atau siswa-siswi yang berjalan ataupun berdampingan
dengan orang tua mereka. Saya menahan sebuah rasa sesak. Saya hanya mencoba
mensugesti diri saya sendiri “Saya sudah
biasa dengan keadaan seperti ini”. Lalu kemudian sayapun berpamitan pada
teman saya dan menggenjot pedal sepeda kembali ke kamar kos. Dalam perjalanan
saya memikirkan kejadian tadi di dalam sekolah. Saya memang tau satu alasan kenapa dia tak
datang, tapi apa salahnya mencoba cuek untuk itu. Hm, setelah tiu saya tak tahu
dia datang atau tidak. Entah bagaimana raport saya juga saya tak begitu saya
hiraukan. Saya hanya berdoa yang terbaek tentang raport saya.
sabar jeh :D
ReplyDeleteaku west sabar mulai biyen ...
Delete