Thursday, 13 September 2012

Aku Di Dalam Cermin


Jember, 13 September 2012

Tak terasa sudah September. Bulan ini rasanya banyak sekali hal yang harus saya lakukan dengan kekuatan Exkra #Ciyeh. Yah, terlebih lagi dalam hal yang berkaitan dengan tulis menulis. Sudah cukup lama blog ini saya tinggalkan untuk meulis di blog saya yang satunya. Hm, meski blog satunya mandek posting sudah tanggal 5 September 2012 kemarin, blog ini masih saja dibiarkan berdebu. Jahatnya saya.


Yah, lupakanlah celatukan saya barusan, bukan hal yang penting sepertinya. Hm, dan kembali kepada saya. Entah mengapa akhir-akhir ini sebuah perubahan kepada saya terjadi dan dapat saya rasakan. Ini bukan saya yang biasanya. Dan saya baru begitu serius memikirkannya seharian tadi dari sekolah. Dan lebih menjengkelkannya lagi, entah kenapa penyakit lama saya kembali hadir. Sebetulnya, belum bisa di bilang penyakit karena saya belum sekalipun periksa. Hanya saja sering merasakan rasa sakit di bagian dada entah itu bagian kiri, tengah ataupun kanan.
Ditambah lagi tenggorokan yang tiba-tiba sakit dan kepala sedang beradu dengan berbagai benda keras. Dan satu hal yang paling saya heran saat ini, kenapa tadi saya bisa kalah dengan rasa sakit itu ???. Bukan sombong, tapi sebelumnya saya pernah merasakan rasa sakit itu sebelumnya dan masih bisa bertahan. Terlebih lagi tadi ada latian rutin OPA saya. Dan entah mengapa saya lebih memilih mengalah dari pada harus terus untuk mengikuti latihan. Jadilah saya pulang.

Sesampainya saya dirumah, saya langsung menaruh sepatu yang sudah saya lepas pada tempatnya. Dan kemudian menaruh tas di ruang keluarga lalu pergi kedalam kamar oran tua saya yang jarang sekali di pakai tidur. Kuhidupkan lamu dan duduk di atas kasur sambil menatap cermin yang cukup besar, sehingga aku bisa melihat diriku sendiri yang sedang berada dalam kesakitan tersembunyinya. Dalam sinar lampu yang tak begitu terang aku mengamati diriku sendiri yang berada dalam sebuah cermin. Kuamati secara perlahan. Dan aku melihat sebuah redupan cahaya dlam diriku sendiri.

Entah mengapa, saat ku mengamati diriku sendiri aku ta mengenali wajahku sendiri. Bahkan sempat aku tak percaya bahwa seorang sedang duduk di balik cermin di hadapanku itu adalah diriku sendiri. Di dalam matanya aku melihat berbagai macam hal. Ke-pesimis-an, keraguan, kekalutan, ke-tidak sehatan, kelemahan dan berbagai macam hal yang membuatku berubah hingga aku sendiri tak mempercayai bahwa aku ini adalah aku. Terlalu banyak hal yang berlalu lalang di dalam hidup saya. Ingin rasanya menghancurkan cermin di hadapan saya beserta dengan apa yang di pantulkannya.

Sejenak kemudian pikiran melayang menerawang di cerminan mata dengan tatapan anehnya. Mencari sebuah masa lalu dan menyusurinya. Hal yang ku suka. Dan mengingat tentang diriku yang dulu, mengenangnya. Sedetik kemudian air mata jatuh menangisi aku yang sekarang.

6 comments:

  1. yah kalau punya blog diurus toh semoga tambah semangat dan kenangan masa lalu juga perlu diingat

    ReplyDelete
  2. Ayo semangat lagi mas Adam... Jangan terlalu larut dalam rasa pesimis. Kita semua pernah dalam keadaan down.. tapi sekolah kehidupan membutuhkan absensi kita. Sekolah kehidupan mengharuskan kita menyelesaikan tugas2 spy kita bisa naik kelas. Ujian di sekolah kehidupan hrs kita kerjakan dgn baik, spy kita bisa lulus.

    Semangat yaaaa....!!!

    ReplyDelete
  3. jgn kelamaan ya nangisnya, harus kembali semangat :)

    ReplyDelete