Yogyakarta, 06 Desember 2013
Jika dapat mensyukuri kebahagiaan kecil itu
Kita dapat rasakan kebahagiaan
(Yuuhi Mo Meteiru ka- JKT48)
Saya
masih sedikit mengingat di mana saya mencoreti lembar-lembar halaman blog ini
yang mengungkit kebahagiaan. Serta masih sedikit mengingat tentang berbagai
cerita yang mengisahkan tentang kebahagiaan. Saya juga mengingat berbagai kisah
yang saya impikan dan mungkin akan bahagia jika alurnya dapat di terapkan di
kehidupan saya. Tapi saya sepertinya tak mengingat momen dimana saya bahagia.
Bukan mencoba bersikap untuk memelas atau tidak pernah merasa bahagia. Saya
pernah bahagia dan yang saya ingataadalah momen-momen tersebut terjadi pada
waktu saya masih kecil. Setelah itu hingga saat ini, tak ada hal yang berkesan.
Senang
dan bahagia, apakah memiliki arti sama ? tapi entah mengapa saya merasa itu
berbeda. Saya pernah membahas kedua kata ini dalam sebuah catatan di blog ini.
Dan yang membedakannya hanyalah masalah jangka waktu. Perasaan bahagia akan
dirasakan lebih lama atau mungkin hinnga mati dan jikapun itu dilupakan,
mengingatnya saja akan kembali membuatnya bahagia lagi. Untuk ‘senang’ sendiri
silahkan membalik arti hal barusan.
Apakah
ingin bahagia itu salah ? atau mungkin aku saja yang tak bisa merasakan
kebahagiaan yang hadir. Tapi entah kenapa tersenyum ataupun tertawa terkesan
seperti biasa saja bagi saya. Tak ada perasaan lain selain ‘biasa saja’.
Kalaupun saya mencoba untuk menuliskan atau menjepret hal-hal yang pernah saya
alami dan saya anggap sebagai hal yang ‘bahagia’ atau ‘senang’ setlah lupa dan
membaca atau melihat hasil kenangan yang tercipta sebelumnya, tak ada apa-apa.
Dulu
juga pernah saat mata kuliah apresiasi budaya dan sedang dalam sesi tanya jawab
sebuah presentasi (bab yang dibahas saya lupa), saya menanyakan pertanyaan kurang
lebihnya seperti ini ; “Ciri-ciri orang yang berhasil dalam hidupnya itu di
ukur dengan apa ?”. Setelah beberapa saat berdiskusi, salah seorang dari
kelompok yang sebelumnya telah presentasi menjawab bahwa hal tersebut dapat di
ukur dengan bahagianya si manusia itu sendiri.
Jika
benar begitu adanya, hidup saya akan sedikit lagi menjadi bertambah rumit.
Mungkin. Cara menapai kebahagiaan sendiri mempunyai banyak jalan dan sudah
terlupakan oleh saya. Usaha dalam berbagai cara yang saya dapatkan dari searching
google ataupun dari presentasi tadi sepertinya tidak berhasil untuk hidup saya.
Saya menarik kesimpulan bahwa metode-metode yang saya baca tadi diciptakan
bukan untuk saya.
Lalu,
berbicara tentang sepenggal lagu JKT48 yang saya gunakan sebagai pembuka. Saya tak
menyadari penggalan lirik tersebut saat pertama kali mendengarkan. Hingga akhirnya
setelah saya menyadarinya saya mencoba menjadikan penggalan lirik tersebut menjadi salah satu cara mendapatkan
kebahagiaan. Ada dua kata kunci untuk mencapai kebahagiaan di penggalan lirik
tersebut. pertama ‘kebahagiaan kecil’ dan kedua ‘mensyukuri’. Dua hal yang
masih menjadi mustahil bagi saya. Bagaimana tidak, saya menyadari bahwa saya masih merasa sangat sulit untuk bersyukur
akan apa yang telah Tuhan anugerahkan selama ini lalu untuk kata kunci ‘kebahagiaan
kecil’ sendiri, saya masih belum tahu bagaimana wujudnya tersebut dalam
kehidupan saya. Atau mungkin saya yang tidak merasakannya. Yah, kenyataannya
banyak yang bilang saya tidak peka. Saya masih berhaarap untuk tidak mati rasa
dalam hal ini.
Yah,
harapan saya dalam hal ini, semoga saja ‘kebahagiaan kecil’ yang belum ada atau
mungkin lebih tepatnya tidak saya rasakan itu bisa menampakkan wujudnya dalam
hidup saya, dan di saat itu juga semoga saja saya sudah bisa mensyukurinya. Jika
sudah, itu merupakan satu langkah untuk maju dalam hidup saya. Yah, begitulah
saya rasa.
artikel yang menarik.... sungguh...
ReplyDeleteterima kasih :)
Delete