Thursday 5 December 2013

Satu Kebahagiaan Kecil Saja

Yogyakarta, 06 Desember 2013

Jika dapat mensyukuri kebahagiaan kecil itu
Kita dapat rasakan kebahagiaan
(Yuuhi Mo Meteiru ka- JKT48)

                Saya masih sedikit mengingat di mana saya mencoreti lembar-lembar halaman blog ini yang mengungkit kebahagiaan. Serta masih sedikit mengingat tentang berbagai cerita yang mengisahkan tentang kebahagiaan. Saya juga mengingat berbagai kisah yang saya impikan dan mungkin akan bahagia jika alurnya dapat di terapkan di kehidupan saya. Tapi saya sepertinya tak mengingat momen dimana saya bahagia. Bukan mencoba bersikap untuk memelas atau tidak pernah merasa bahagia. Saya pernah bahagia dan yang saya ingataadalah momen-momen tersebut terjadi pada waktu saya masih kecil. Setelah itu hingga saat ini, tak ada hal yang berkesan.
                Senang dan bahagia, apakah memiliki arti sama ? tapi entah mengapa saya merasa itu berbeda. Saya pernah membahas kedua kata ini dalam sebuah catatan di blog ini. Dan yang membedakannya hanyalah masalah jangka waktu. Perasaan bahagia akan dirasakan lebih lama atau mungkin hinnga mati dan jikapun itu dilupakan, mengingatnya saja akan kembali membuatnya bahagia lagi. Untuk ‘senang’ sendiri silahkan membalik arti hal barusan.
                Apakah ingin bahagia itu salah ? atau mungkin aku saja yang tak bisa merasakan kebahagiaan yang hadir. Tapi entah kenapa tersenyum ataupun tertawa terkesan seperti biasa saja bagi saya. Tak ada perasaan lain selain ‘biasa saja’. Kalaupun saya mencoba untuk menuliskan atau menjepret hal-hal yang pernah saya alami dan saya anggap sebagai hal yang ‘bahagia’ atau ‘senang’ setlah lupa dan membaca atau melihat hasil kenangan yang tercipta sebelumnya, tak ada apa-apa.
                Dulu juga pernah saat mata kuliah apresiasi budaya dan sedang dalam sesi tanya jawab sebuah presentasi (bab yang dibahas saya lupa), saya menanyakan pertanyaan kurang lebihnya seperti ini ; “Ciri-ciri orang yang berhasil dalam hidupnya itu di ukur dengan apa ?”. Setelah beberapa saat berdiskusi, salah seorang dari kelompok yang sebelumnya telah presentasi menjawab bahwa hal tersebut dapat di ukur dengan bahagianya si manusia itu sendiri.
                Jika benar begitu adanya, hidup saya akan sedikit lagi menjadi bertambah rumit. Mungkin. Cara menapai kebahagiaan sendiri mempunyai banyak jalan dan sudah terlupakan oleh saya. Usaha dalam berbagai cara yang saya dapatkan dari searching google ataupun dari presentasi tadi sepertinya tidak berhasil untuk hidup saya. Saya menarik kesimpulan bahwa metode-metode yang saya baca tadi diciptakan bukan untuk saya.
                Lalu, berbicara tentang sepenggal lagu JKT48 yang saya gunakan sebagai pembuka. Saya tak menyadari penggalan lirik tersebut saat pertama kali mendengarkan. Hingga akhirnya setelah saya menyadarinya saya mencoba menjadikan penggalan lirik  tersebut menjadi salah satu cara mendapatkan kebahagiaan. Ada dua kata kunci untuk mencapai kebahagiaan di penggalan lirik tersebut. pertama ‘kebahagiaan kecil’ dan kedua ‘mensyukuri’. Dua hal yang masih menjadi mustahil bagi saya. Bagaimana tidak, saya menyadari bahwa  saya masih merasa sangat sulit untuk bersyukur akan apa yang telah Tuhan anugerahkan selama ini lalu untuk kata kunci ‘kebahagiaan kecil’ sendiri, saya masih belum tahu bagaimana wujudnya tersebut dalam kehidupan saya. Atau mungkin saya yang tidak merasakannya. Yah, kenyataannya banyak yang bilang saya tidak peka. Saya masih berhaarap untuk tidak mati rasa dalam hal ini.

                Yah, harapan saya dalam hal ini, semoga saja ‘kebahagiaan kecil’ yang belum ada atau mungkin lebih tepatnya tidak saya rasakan itu bisa menampakkan wujudnya dalam hidup saya, dan di saat itu juga semoga saja saya sudah bisa mensyukurinya. Jika sudah, itu merupakan satu langkah untuk maju dalam hidup saya. Yah, begitulah saya rasa.

2 comments: