Saturday, 27 April 2013

Saya Ingin Menjadi Seperti Anak Kecil

Jember, 27 April 2013

Ah, April sudah akan berganti. Beberapa hari lag Mei segera datang. Hm, Di akhir Mei juga pengumuman kedua hal yang bisa di bilang penting di umumkan. Kelulusan dan SNMPTN. Hm, seperti yang saya bilang sebelumnya. Saya menganggur dalam penantian itu.

Akhir-akhir ini hawa yang saya rasakan sedikit berbeda. Kembali kelam. Dan saya sempat mengutarakan apa yang saya rasakan di blog saya yang satunya, sedikit. Yah, sedikit saja dan tak perlu banyak, karena saya rasa belum saatnya. Perasaan itu masih menyelimuti hingga kemarin, hingga hari ini.

Yah, saya ingin berbagi pandangan tentang hidup ini. Dan saya ingin membaginya sekarang tentang apa yang saya pikirkan. Berawal dengan saya sering bergurau dengan adik kecil saya, Baim. Saya sering sekali di buatnya tertawa hingga kesal. Begitu pula sebaliknya, saya juga pernah membuatnya tertawa hingga ngakak dan pernahjuga membuatnya menangis. Hm, apakah pernah dan sering itu sama ?? entahlah,bagi saya tidak sama tapi hamper sama. Hehe.

Pernah ada suatu saat saya sedang merasa sedih. Yah, sedih seperti hari-hari yang lalu hingga sekarang. Saat itu Baim seperti ingin mencari kawan untuk tertawa bersama. Dia megajak  saya. Hm, dengan bebrapa gerakan yang sepertinya menggoda saya dengan maksud mengajak saya. Saya hanya diam tak menghiraukannya. Dia terus menggerilya saya untuk merespon apa yang telah dia lakukan.

Tapi, karena memang saya bukan dalam keadaan baik-baik saja jadinya saya membentak padanya. Dia tidak kaget. Dia tidak marah. Dia tidak menangis. Dia malah tertawa seperti memrasa puas dan berlalri menjauhi saya dengan masih melirik saya. Dia masih menggoda saya. Masih dengan tertawa. Saya diam dan mulai mengingat mas kecil saya sendiri.

Masa kecil saya yang sering saya ingat adalah saat saya tertawa puas, senang, bahagia. Yah, bahagia.  Padahal jika saya menigngatnya itu bukan hal yang lucu ataupun apa. Itu hal biasa. Dan kenapa dengan hal biasa tersebut saya bisa tetawa seperti yang saya jelaskan tadi ?? kenapa Baim bisa tertawa sepeti tadi setelah saya bentak dengan amarah ??

Saya diam, masih memikirkan hal tadi. Saya lalu berpikir, saya ingin seperti anak kecil yang bisa mendapatkan kesenangan dengan semudah itu. Ingin mendapatkan kebahagiaan meski berasal dari hal-hal kecil seperti batu kerikil ataupun tutup botol minuman bersoda. Yah, saya maerindukan masa-masa di mana saya mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan semudah itu. Sungguh saya ingin menjadi seperti Baim yang anak kecil, karena saya sudah merasa sangat sulit merasakan sebuah kebahagiaan.

No comments:

Post a Comment