Jember, 06
Desember 2012
Ah, malam ini terasa
berbeda. Yah, saya sedikit berbeda dari biasanya. Saya lebih serius dalam
belajar. Bukan apa, tapi karena sedang berda dalam minggu semester ganjil.
Yupz, saya sedang menghadapi Ujian Semester Ganjil. Ah, saya serasa (sok)
sibuk. Tak hanya itu sayapun harus focus dalam pelatihan recital teater yang
juga menjadi ajang penilaian kreatifitas kelas saya dalam pelajaran seni.
Semoga saja kelas saya dapat tampil dengan bagus senin depan.
Dikarenakan
ke(sok)sibukan saya tadi. Saya sampai lupa akan Pe-eR yang di berikan oleh
sekretariat Panaongan untuk menuliskan sesuatu tentang acara (dadakan) mereka
bersama mas-mas dari Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pemateri dan
beberapa pihak dari Jember. Ah, untungnya saya ingat, jadi segera ingin saya
tuliskan. Hehehe.
Jadi
begini …..
Sekitar satu minggu
lalu, saya mendapatkan pesan di handphone saya dengan nick kontak ‘Mas Hakim’.
Isinya cukup singkat, hanya mengabarkan bahwa ada workshop dan pemutaran film
pendek di salah satu gedung di Universtitas Muhammadiyah Jember. Awalnya saya
berfikir tentang biaya yang harus saya keruk dari dompet, tapi untungnya pesan
kedua dari Mas Hakim mengembangkan senyum saya, Alias acaranya gratis.
Berhubung begitu, akhirnya saya mengiyakan saja, mumpung ada workhop yang salah
satu bidangnya saya minati. Kemudian Mas Hakim memberitahukan untuk membawa 4
teman lagi, dan saya hanya bisa ilang “Tak
usaha ne mas”. Dan akhirnya terekrutlah 3 orang selain saya. Saying satu di
antara mereka tak bisa hadir karena suatu sebab.
Oke, saat hari H,saya
berangkat bersama salah satu saudara saya yang juga saya cantumkan dalam daftar
rekrutan pengikut workshop. Dia juga salah satu saudara sepupu sebaya saya.
Tertarik ke dalam dunia film akibat saya perlihatkan film sal-asalan saya saat kelas sepuluh untuk penilaian akhir pelajaran
mulok (muatan local). Kami tiba di sana mungkin bisa di bilang paling awal
karena datang sekitar 20 menit sebelum acara di mulai dan terlihat hanya para
mahasiswa universitas tersebut yang sedang duduk-duduk mengobrol sambil
menunggu dosen mereka (mungkin). Hingga akhirnya setelah lamamenunggu beberapa
kru dari empunya acara datang untuk mempersiapkan acara.
Singkat cerita kami pun
mulai memasuki ruangan yang bisa di katakan kecil karena ada sebuah pembatas
ruangan yang memisahkan beberapa ruang lagi dalam satu ruangan. Di ruangn kecil
ber-AC itulah acara berbagi ilmu gratispun di mulai berawal sambutan hingga
inti. Pelajaran pertama yang mereka bagi adalah
tentang management produksi film dengan pemateri bernama mas Vicky yang
sebelumnya di putarkan film dengan tema ‘Pendidikan dalam peperangan bersama
GAM’ (judulnya saya lupa). Dalam materi ini Mas Vicky menjelaskan tentang
beberapa tahapan untuk memproduksi film, siapa saja yang di butuhan untuk
pembuatan film. Hingga saya sadar beberapa part dan tenaga yang kurang saat
saya mengkoreksi sendiri film sal-asalan
saya tadi.
Masuk kemateri kedua
tentang pembuatan sekenario yang baik dan materi di sampaikan oleh Mas
Iskandar. Dalam materi ini Mas Is memaparkan tentang perngertian film
documenter dan film fiksi. Lalu beliau menyampaikan trick dan tips serta
cara-cara untuk membuat sekenario yang baik dalam sebuah film.yah, lagi-lagi
saya mengkoreksi paparan-paparan dari Mas Is dengan film yang saya buat.
Hasilnya saya tertawa sendiri karena sekenario yang saya buat hanya berupa
penggalan kejadian tidak bersama dengan teks percakapan, alhasil percakapan
berasal dari improvisasi setiap anak yang (macak) artis saat pembuatan film sal-asalan dulu, hahaha.
Oke, kembali ke benang
merah. Dalam sesi ini Mas Is memutar (jika tidak salah) 3 film sebagai hiburan
sekaligus bahan diskusi. Fiksi dan documenter. Film fiksi nya sendiri cukup
bagus dari yang menceritakan kisah seorang pria berpakaian muslim dengan
headset di telinga dan membawa
Tupperware berbungkus kertas aluminium dalam keadaan kota Malang saat
dikabarkan menjadi tempat persembunyian teroris, dan kemudian di tembak mati
karena duga teroris yang membawa bom namun terbnyat itu berisi kue yang akan di
berikan ibunya. Lalu, film kedua bercerita tentang berubahnya perilaku sebuah
keluarga setelah mendapatkan hadiah televise dari sebuah sabun cuci. Lalu ,
film ketiganya berupa film documenter sebuah event besar di Jember. Jember
Fashion Carnival (JFC). Yang sepertinya juga sempat di siarkan oleh Metro TV.
Materi ketiga tentang
Sinematografi yang disampaikan oleh Mas Benny. Yang bagi saya lebih menjurus
tentang tekhnik cara pengambilan gambar (shooting)
dalam pembuatan film sampai pemberian tata cahaya serta bagian-bagian dari
sebuah kamera dan alat-alat yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan film
(yang berhubungadengan kamera) dalam materi ini saya mendapat pelajaran yang
paling asyik dari ucapan Mas Benny, “Mengambil gambar dari sudut tertentu bukan
karena bagus tidaknya, tapi apa makna kalian mengambil gambar dari sudut
tersebut”. yah sekiranya seperti tadilah
ucapannya. Dalam sesi ini kami di putarkan sebuah film biasanya di sebut
teenlovely (sepertinya). Film yang di
bilang romantic. Konsep yang sangat bagus berjudul Invitation.
Sesi terakhir merupakan
sesi yang paling menarik bagi saya. Materi Editing oleh mas Mulyo. Disini dia
ajarkan bagai mana mengedit film secara rapi. Mas Mulyo mengajrkan kami
beberapa trik dan juga cara shooting yang nantinya bisa untuk editing penyatuan
gambar tak perlu menggunakan transisi diantara sambungan dua video. Lalu ia
menhinfokan pada kami tentang software-software yang simple dan bagus untuk
proses pengeditan. Sayangnya berhubungan dengan waktu mas Mulyo tak dapat
menjelaskan tentang pengeditannya secara langsung. Tapi tak apalah.
Dalam workshop kemari
banyak pelajaran yang saya dapatkan. Untungnya saya menemukan workshop seperti
itu di Jember. Gratis pula. Setidaknya
ada modal sedikit jika ada waktu luang untuk membuat karya visual secara
iseng-iseng. Ataupun modal kuliah jurusan kedua yang saya pilih. Semoga saja
masih banyak acara-acara yang bermanfaat seperti kemarin. Dan demikian cerita
panjang ini saya tulis untuk memenuhi tugas rumah dari empunya Panaongan. Hahahaha :D
Pengalaman yang mengasyikan ikut di acara workshop seperti itu. banyak ilmu dan rekan yang kita dapatkan dari pertemuan seperti itu. Apalagi gratis. Semoga ilmu pengetahuannya dapat bermanfaat dan dikembangkan.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam Wisata
Amin ya rabbal alamin :D
Deleteworkshop yg sangat bermanfaat apalagi kl bs mendapatkannya gratis emang dobel bgt deh senengnya :)
ReplyDeleteSegala yang gratis dan paling kita senangi itu memang sangat menyenagkan apalagi bisa bermanfaat bund :D
DeleteAdamm, liputanyya komplit banget..
ReplyDeleteMakasih ya... :)
Oki doki mbak :D
Delete