Friday, 7 December 2012

Catatan Tentang Worlshop Kemarin


Jember, 06 Desember 2012

Ah, malam ini terasa berbeda. Yah, saya sedikit berbeda dari biasanya. Saya lebih serius dalam belajar. Bukan apa, tapi karena sedang berda dalam minggu semester ganjil. Yupz, saya sedang menghadapi Ujian Semester Ganjil. Ah, saya serasa (sok) sibuk. Tak hanya itu sayapun harus focus dalam pelatihan recital teater yang juga menjadi ajang penilaian kreatifitas kelas saya dalam pelajaran seni. Semoga saja kelas saya dapat tampil dengan bagus senin depan.

Dikarenakan ke(sok)sibukan saya tadi. Saya sampai lupa akan Pe-eR yang di berikan oleh sekretariat Panaongan untuk menuliskan sesuatu tentang acara (dadakan) mereka bersama mas-mas dari Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pemateri dan beberapa pihak dari Jember. Ah, untungnya saya ingat, jadi segera ingin saya tuliskan. Hehehe.

Jadi begini …..


Sekitar satu minggu lalu, saya mendapatkan pesan di handphone saya dengan nick kontak ‘Mas Hakim’. Isinya cukup singkat, hanya mengabarkan bahwa ada workshop dan pemutaran film pendek di salah satu gedung di Universtitas Muhammadiyah Jember. Awalnya saya berfikir tentang biaya yang harus saya keruk dari dompet, tapi untungnya pesan kedua dari Mas Hakim mengembangkan senyum saya, Alias acaranya gratis. Berhubung begitu, akhirnya saya mengiyakan saja, mumpung ada workhop yang salah satu bidangnya saya minati. Kemudian Mas Hakim memberitahukan untuk membawa 4 teman lagi, dan saya hanya bisa ilang “Tak usaha ne mas”. Dan akhirnya terekrutlah 3 orang selain saya. Saying satu di antara mereka tak bisa hadir karena suatu sebab.

Oke, saat hari H,saya berangkat bersama salah satu saudara saya yang juga saya cantumkan dalam daftar rekrutan pengikut workshop. Dia juga salah satu saudara sepupu sebaya saya. Tertarik ke dalam dunia film akibat saya perlihatkan film sal-asalan saya saat kelas sepuluh untuk penilaian akhir pelajaran mulok (muatan local). Kami tiba di sana mungkin bisa di bilang paling awal karena datang sekitar 20 menit sebelum acara di mulai dan terlihat hanya para mahasiswa universitas tersebut yang sedang duduk-duduk mengobrol sambil menunggu dosen mereka (mungkin). Hingga akhirnya setelah lamamenunggu beberapa kru dari empunya acara datang untuk mempersiapkan acara.

Singkat cerita kami pun mulai memasuki ruangan yang bisa di katakan kecil karena ada sebuah pembatas ruangan yang memisahkan beberapa ruang lagi dalam satu ruangan. Di ruangn kecil ber-AC itulah acara berbagi ilmu gratispun di mulai berawal sambutan hingga inti. Pelajaran pertama yang mereka bagi adalah  tentang management produksi film dengan pemateri bernama mas Vicky yang sebelumnya di putarkan film dengan tema ‘Pendidikan dalam peperangan bersama GAM’ (judulnya saya lupa). Dalam materi ini Mas Vicky menjelaskan tentang beberapa tahapan untuk memproduksi film, siapa saja yang di butuhan untuk pembuatan film. Hingga saya sadar beberapa part dan tenaga yang kurang saat saya mengkoreksi sendiri film sal-asalan saya tadi.

Masuk kemateri kedua tentang pembuatan sekenario yang baik dan materi di sampaikan oleh Mas Iskandar. Dalam materi ini Mas Is memaparkan tentang perngertian film documenter dan film fiksi. Lalu beliau menyampaikan trick dan tips serta cara-cara untuk membuat sekenario yang baik dalam sebuah film.yah, lagi-lagi saya mengkoreksi paparan-paparan dari Mas Is dengan film yang saya buat. Hasilnya saya tertawa sendiri karena sekenario yang saya buat hanya berupa penggalan kejadian tidak bersama dengan teks percakapan, alhasil percakapan berasal dari improvisasi setiap anak yang (macak) artis saat pembuatan film sal-asalan dulu, hahaha.

Oke, kembali ke benang merah. Dalam sesi ini Mas Is memutar (jika tidak salah) 3 film sebagai hiburan sekaligus bahan diskusi. Fiksi dan documenter. Film fiksi nya sendiri cukup bagus dari yang menceritakan kisah seorang pria berpakaian muslim dengan headset di telinga dan  membawa Tupperware berbungkus kertas aluminium dalam keadaan kota Malang saat dikabarkan menjadi tempat persembunyian teroris, dan kemudian di tembak mati karena duga teroris yang membawa bom namun terbnyat itu berisi kue yang akan di berikan ibunya. Lalu, film kedua bercerita tentang berubahnya perilaku sebuah keluarga setelah mendapatkan hadiah televise dari sebuah sabun cuci. Lalu , film ketiganya berupa film documenter sebuah event besar di Jember. Jember Fashion Carnival (JFC). Yang sepertinya juga sempat di siarkan oleh Metro TV.

Materi ketiga tentang Sinematografi yang disampaikan oleh Mas Benny. Yang bagi saya lebih menjurus tentang tekhnik cara pengambilan gambar (shooting) dalam pembuatan film sampai pemberian tata cahaya serta bagian-bagian dari sebuah kamera dan alat-alat yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan film (yang berhubungadengan kamera) dalam materi ini saya mendapat pelajaran yang paling asyik dari ucapan Mas Benny, “Mengambil gambar dari sudut tertentu bukan karena bagus tidaknya, tapi apa makna kalian mengambil gambar dari sudut tersebut”. yah sekiranya seperti tadilah  ucapannya. Dalam sesi ini kami di putarkan sebuah film biasanya di sebut teenlovely (sepertinya). Film yang di bilang romantic. Konsep yang sangat bagus berjudul Invitation.

Sesi terakhir merupakan sesi yang paling menarik bagi saya. Materi Editing oleh mas Mulyo. Disini dia ajarkan bagai mana mengedit film secara rapi. Mas Mulyo mengajrkan kami beberapa trik dan juga cara shooting yang nantinya bisa untuk editing penyatuan gambar tak perlu menggunakan transisi diantara sambungan dua video. Lalu ia menhinfokan pada kami tentang software-software yang simple dan bagus untuk proses pengeditan. Sayangnya berhubungan dengan waktu mas Mulyo tak dapat menjelaskan tentang pengeditannya secara langsung. Tapi tak apalah.

Dalam workshop kemari banyak pelajaran yang saya dapatkan. Untungnya saya menemukan workshop seperti itu  di Jember. Gratis pula. Setidaknya ada modal sedikit jika ada waktu luang untuk membuat karya visual secara iseng-iseng. Ataupun modal kuliah jurusan kedua yang saya pilih. Semoga saja masih banyak acara-acara yang bermanfaat seperti kemarin. Dan demikian cerita panjang ini saya tulis untuk memenuhi tugas rumah dari empunya Panaongan. Hahahaha :D

6 comments:

  1. Pengalaman yang mengasyikan ikut di acara workshop seperti itu. banyak ilmu dan rekan yang kita dapatkan dari pertemuan seperti itu. Apalagi gratis. Semoga ilmu pengetahuannya dapat bermanfaat dan dikembangkan.

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    ReplyDelete
  2. workshop yg sangat bermanfaat apalagi kl bs mendapatkannya gratis emang dobel bgt deh senengnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Segala yang gratis dan paling kita senangi itu memang sangat menyenagkan apalagi bisa bermanfaat bund :D

      Delete
  3. Adamm, liputanyya komplit banget..
    Makasih ya... :)

    ReplyDelete