Jember, 26
Oktober 2012
Saya sering berpikir
berbagai macam hal dalam masalah tulis-menulis yang saya gemari. Dan hal-hal
tersebut hanya saja ada dalam pikiran lalu melahirkan sebuah permasalahan
sendiri dalam bidang ini. Apa yang harus di lakukan ??? tidak lain dan tidak
bukan hanyalah menghadapinya dan mencari jalan keluarnya. Lebih seringnya
permasalahan tersebut hadir dalam bentuk kehilangan ide.
Yah, ide adalah dasar
dari sebuah tulisan. Tak ada ide dalam
pikiran akan sulit untuk menorehkan kata-kata untuk menjadikannya sebuah
tulisan. Jikapun berhasil, dalam artian ini sedikit ngawur dengan memakai
prinsip pokok’e nulis itu biasanya
hasil yang saya buat tidak nyambung, atau kalau kata teman-teman saya di sebut
dengan dengan pa-capa gobes, dan kalo
bahasa kerennya biasa disebut Writer’s
block. Keadaan dimana seseorang yang ingin menulis kehilangan ide atau
buntu pikiran, sehingga membuat seseorang tersebut kebingungan untuk melakukan
kegiatan tulis menulis. (semoga pengertiannya benar)
Kalau kata salah satu
tokoh dalam novel Ranah 3 Warna yang dipanggil bang Togar keadaan ini disebut malas. Nah, kalau dipikir-pikir
benar juga apa yang di katakan, dalam keadaan tersebut biasanya si Malas pasti
hadir didalamnya. Tapi bagi saya kedua hal tersebut lebih sering berada dalam
tempat yang berbeda. Asalkan ada ide, semalas apapun saya ingin menulis pasti
bisa mendapat hasil akhir, meski hasilnya sederhana. Tapi jika ide tak ada, dan
keadaan malas tidak membayangi sudah pasti buntu. Namun saya berharap sifat malas
saya dalam hal ini tidak ada, karena saya mempunyai harapan dalam dunia
tulis-menulis ini, dan saya sangat berharap.
Berbagai cara sudah saya lakukan untuk
menjebol dinding pertahanan keadaan tersebut. mulai dari jalan-jalan (meski
Cuma daerah Jember), membaca, hingga mencari wangsit di bawah pohon Mahoni sudah saya lakukan. Tetap saja
hasilnya nihil.
Sempat juga saya
membaca berbagai tulisan di blog-blog para blogger yang tersebar di dunia
maupun berupa artikel, novel, buku atatupun hanya sebuah cerpen. Masih saya
memasang muka datar setelahnya. Lalu. Saya membeli buku tentang tulisa-menulis
karya bapak Ersis kalau tidak salah.
Disana di bahas berbagai macam kendala dan karakter yang dimiliki penulis pada
umumnya di jaman sekarang. Dan yang dibahas disana cukup membuat saya seperti
mendapat serangan fajar dengan kata-kata beliau dalam setap bab yang lebih
sering menyinggung tipekal seperti saya. Dan di sana, saya mendapat sebuah ilmu
dalam hal tulis menulis. ‘Menulis sebenarnya hanyalah menulis pikiran’ yang
artinya, menulis sebenarnya sudah kita tuliskan dalam pikiran sebelum kita
salin dalam blog, MS Word ataupun media
lainnya. Jadi saya menarik kesimpulan dalam statement yang saya beri kutip,
menulis sebenarnya menyalin apa yang di pikirkan. Jadi sebuah gagasan/atau
pikiran yang terlintas cukup tinggal
menyalin dan mengembangkan kata-kata dalam media yang di inginkan.
Oke,
masalah kehilangan ide ada jalan keluar .
Dalam hal malas, saya
masih belum menemukanjalan keluar. Hingga saat ini saya masih belum bisa
mengenyahkannya. Mungkin para pembaca mempunyai saran untuk permasalahan saya
yang sedang saya hadapi ???? Jika ada mohon di share. Terima Kasih.
Sudah .... naik gunung sana ... :-D
ReplyDeleteOwalah sam, aku yo kepingin ..
Deletetapi waktu karo ijine iki lho :D
Lha ini ide yang bagus buat ditulis kok... :)
ReplyDeleteAlhamdulillah dah bund :)
Deletekadang menulis juga butuh paksaan :D
ReplyDeletesalam kenal
kunjungan balik dari http://andikaawan.blogspot.com/
:)
Bener tuh sam, tapi kalo di paksa kadang kagak nyambung :D
DeleteYa, jalan-jalan, itu sama dengan yang sering saya lakukan, Mas. Kalo saya, lebih tepatnya bersepeda.
ReplyDeleteKalo soal malas, apa yang disampaikan Pakde sering membuat saya bersemangat, yakni ngeblog untuk beribadah.
Sebenarnya saya juga ingin bersepeda gitu, tapi masih belum keturutan punya sepedanya :D
Delete.
wah sran itu bagus juga, terima kasih Pak Azzet :)
punya niat yg kuat.. kl sy krn memang udah di niatkan utk mencatat langkah2 anak2 sy, jd sy harus terus menulis :)
ReplyDeleteiya bund, sempat saya tanya ke pengarang novel N5M sama R3W. semua yang harus di perbaiki dari niat awal menulis :)
Delete