Wah, malam yang cukup dingin di pertengahan bulan. Malam
yang cukup bisa membuat saya menarik seluruh anggota tubuh saya masuk kedalam
sarung yang di pakai sebagai selimut. Tapi, saya masih sedikit sadar, bahwa modem
saya baru kemarin di isi, hahahaha :D . cukup lama tidak berselancar di dunia
maya. Banyak hal mengejutkan ketika masuk di dunia itu, setelah sekian lama tak
pergi kesana. Tetapi, entah mengapa ketika sedang ber-Social Network
(Facebook), saya ingin membuka album foto milik saya. Dan di sana saya
mendapatkan sebuah album kenangan yang sempat saya lupakan, bahwa saat berada
di TKP saya merasa Bahagia. J
19 Juni 2011
Sembilan orang saudara se-Diklat dengan saya di OPA yang
saya salami sedang bersiap untuk menuju sebuah desa kecil bernama Baderan di
Situbondo. Salah satu alasan kami kesana adalah untuk menaklukkan 2 puncak dan
jalur track Pendakian terpanjang di pulau Jawa (Katanya sih begitu, hehehe). Bersama
5 orang alumni dan seorang leader, kami berangkat sebelum fajar menyinari
langit yang masih hitam. Sesampainya di Baderan, kami mengurus ijin pendakian
di Pos yang berada di sana. Sekitar jam 11.00 WIB dan perijinan kelar, kami
berkumpul dan memanjatkan doa bersama demi keselamatan dan kelancaran
petualangan panjang ini, tak luput juga menciptakan kenangan sebelum perjalanan
itu (hehehe).
Cowok (kanan) : Talang, Bletank (Saya), Ngeden, Beruk, Kocreng, Semplak, Bonger
Cewek (kanan) : Njegider, Leter
Setelah tu, kita mulai melangkahkan kaki menuju
sebuah pegunungan yang dari kota Jember terlihat. Dalam perjalanan, saya lebih
memilih urutan belakang diantara saudra-saudara saya dan di belakang saya masih
ada beberapa mas-mas yang ikut
membarengi pendakian itu. Setelah berjalan sekitar 4 jam ada rombongan saya
sempat terbagi menjadi dua bukan tersesat melainkan tertinggal di belakang. Kemungkinan
kekurangan persiapan fisik yang membuatnya tertunduk lesu setiap melihat
tanjakan. Rombongan depan sekitar 10 orang dan di rombongan saya (belakang) 5
orang. Tak tega rasanya membiarkan saudara saya yang sedang kelelahan berjalan
sendiri tan salah satu saudara se-Diklatnya yang menemani. Yah____cukup
menyenangkan bersamanya, meskipun lelah tapi dia selalu membuat riang suasana
dan cukup bisa buatku tertawa karena alasan mengapa dia bisa kelelahan sperti
itu, hahahaha :D .kemudian rombongan kembali menyatu, dan berjalan
bersama. Yah, selama perjalanan sempat
kami salip-menyalip dengan lain pendaki dari Bondowoso. Dan yang sempat
membuatku sedikit kesal, ketika rombongan 5 orang sedang berjalan menyusuri
jalanan setapak mendengar kegaduhan di balik rerimbunan pepohonan, dan mengira
itu tempat Camp, kamipun segera berlari terburu-buru, namun ternyata para
pendaki dari kota Bondowoso itu yang sedang beristirahat. Setelah melewati
mereka, beberapa dari kami ada yang sudah emosi gara-gara kejadian itu,
hahahahaha. Akhirnya kami meneruskan langkah kami. Tak lama dari sana, kamipun
sudah seperti memasuki hutan rimba. Keadaan saat itu sudah lumayan sore, dan
kami masih belum sampai di tempat camp. Akhirnya, seorang alumni meminta tolong
kepada 2 orang dari angkatanku untuk berlari duluan menuju tempat Camp, dengan
di barengi seorang dari alumni. Setelah lama mereka berangkat akhirnya kami
juga mengangkat kaki untuk menuju ke tempat Camp, dan hari sudah mulai terlihat
gelap. Semua di suruh mengambil senter yang di bawa. Dengan bantuan pencahayaan
dari senter kamipun akhirnyaberjalan menyusuri rimba untuk menuju tempat Camp.
Sesampainya di tempat Camp Pertama yaitu Mata Air I,
terlihat 2 orang saudaraku dan alumni yang menemaninya sedang mencari tempat
untuk didirikannya Tenda untuk beristirahat. Beberapa dari kamipun segera
membantu mereka. Setelah ketemu, kami langsung mendirikan tenda di sana, dan
lainnya pergi mengambil air serta memasak. Yah____menu malam itu sederhana tapi
cukup nikmat karena di beri bumbu kebersamaan, meski saat itu menunya hanya Mie Instant saja,
hahaha. Setelah beres memasak, mengambil air, dan makan, semunya kini di suruh
beristirahat. Saat itu, tidak banyak hanya bisa mendirikan 2 Tenda karena
tempat Camp yang sudah sesak dan memaksa beberapa orang tidur di luar tenda. Yah____tapi
aku tidak segera tidur, masih mengobrol bersama saudara seangkatanku dan
beberapa mas-mas yang masih terjaga. Di
tengah obrolan kami, Sam Rosy yang merupakan leader mengeluarkan
beberapa barang, dan kemudian kompor serta Teflon kecil, yang pada akhirnya
dapat menghasilkan 6 potong pancake ala Sam Rosy yang menemani
obrolan malam itu hingga akhirnya memutuskan untuk tidur karena perjalanan
untuk ke-esokan harinya masih panjang.
To
Be Continued…….
SALAM
LESTARI
Salam lestari dulu ah.. nanti komennya di bagian dua
ReplyDeletesalam kang !!
Delete:D