Jember, 30 April
2012
Yah ___ pagi ini aku harus terjaga dari tidurku
sangat awal dari rutinitas. Di sebabkan ada tugas Bahasa Indonesia yang harus
aku kerjakan. Hm __ aku memang menyukai mengerjakan tugas di saat orang-orang
tertidur. Ada sensasi tersendiri ketika harus mulai mengasah otak di pagi hari
bersama kopi yang sudah ku buat sebelumnya (hehehe).
Waktu memang tak bisa di tebak dan tak bisa di rasakan. Kenapa begitu ??.
karena kita keseringan tak menyadari
bahwa waktu itu telah berjalan cukup
lama hingga kita tak menyadari bahwa kita semakin tumbuh perdetiknya. Yah ___
kiasan yang sudah cukup umum. Di tengah padi gulita ini, saya sedang
mengerjakan tugas (seperti yang sudah saya katakana tadi). Karena sudah
selesai, iseng-iseng membuka beberapa social
network dan blog tersayang.
Di tengah beranda salah satu social networkku di pagi yang gulita ini. Terlihat sebuah akun yang
sangat saya kenal dengan beberapa kabar tentangnya yang juga cukup membut saya
kagum dan tersenyum. Yah ___ dia nawak
sawal alias Kawan Lama.
Bernama Fabri
hidayatullah, dan saya mulai mengenalnya ketika bersekolah di SMP
negeri 1 Rambipuji, dengan nama panggilan Fabri, setelah salah seorang teman, Nala, meminta bertukar posisi
bangku yang sebelumnya ia dan temannya. Shofi, duduk si belakang Fabri dan
teman sebangkunya Johan. Setelah hari itu kita mencoba mengakrabkan diri satu
sama lain.
Hingga di semester Genap saya menjadi teman
sebangkunya. Anaknya baik, pintar dalam pelajaran Matematika, ramah, suka mengajari saya jika ada hal yang tidak saya
mengerti, dan Karena dia, saya bisa mendapat nilai bagus dalam pelajaran itu
(hahaha). Yah __ meski di kelas dua tidak sekelas lagi, kami masih tetap akrab.
Hingga di kelas IX kami kembali sekelas dan sebangku kembali. Di sini dia
terpilih menjadi ketua kelas. Haha __ betapa hebatnya kau kawan. Dia periang,
tidak mudah dendam, mudah mengakrabkan diri dengan suasana asing dan
orang-orang asing yang bisa di buatnya menjadi teman dalam sekejap, suka
bercanda, dengan cirri khasnya ketika tertawa bola matanya “hilang” alias mempunyai mata sipit,
ia mampu menjadi pemimpin kelas yang baik.
Namun, setelah lulus ia tidak meneruskan sekolah di
Jember, tapi di kota Pelajar atau biasa di kenal dengan makanan khas yang
bernama “gudheg” -*Maaf jika salah
dalam ejaannya*-, yup ___ Jogjakarta. Dan setelah setahun
berpisah, kelas mengadakan Acara buka bersama ketika Ramadahan saat itu. Dan kami
bercerita kembali tentang kehidupan masing-masing di kota dan sekolah berbeda. Ternyata
ada kesamaan, yah ___ dunia Ke-Pencinta Alaman sama-sama kami
geluti.
Hahaha ____ sudah lama ya kawan sejak saat itu kita
tak saling bertukar cerita keehidupan. Yah ___ apa daya sering kau datang ke
Kota Kecil kelahiranmu ini namun aku sedang ada kesibukan yang memaksaku harus
pergi karena jabatan yang ku pegang. Kini Kau pasti semakin dewasa saja. Yah ___
dulu pernah kita mempunyai impian mendaki bersama, aku masih ingat gunung yang
ita pilih, gunung tertinggi di Jawa, dan konon tempat bersemayamnya para dewa,
yah ___ gunung Semeru dengan puncaknya yang bernama Mahameru. Kini, kau
sudah mempunyai pengalaman rupanya, setelah melihat foto-fotomu dengan
saudara-saudaramu mendaki suatu gunung di sana. Hahaha ___ kini kau sudah pernah merasakan menjadi salah satu bagian yang kecil
dalam dunia ini, pernah mersakan betapa indahnya kau menapakkan kaki dan
melihat keagungan Tuhan dari ketinggian, mengerti betapa indahnya negeri di
atas awan. Haha ___ ingatlah kawan Gunung menyimpan
kemistisannya sendiri, serta menyimpan banyak misteri kehidupan orang-orang
yang pernah mendakinya. carilah dan pelajari berbagai makna kehidupan yang
belum kau dapat di sana.
Foto Fabri
(Foto Saya Dapatkan Dari Album Foto Salah Satu Akun Miliknya)
Salam Lestari !!!
melok rah....
ReplyDeleteEnak koen :p
Delete