Thursday, 19 November 2015

Percakapan Si Kembar 9

"Kenapa? Kayak seneng gitu" tanya Si Wanita heran.
"Enggak" jawab si lelaki.
"Lalu, kenapa senyum-senyum sendiri?" Si wanita kini menutup novel bacaannya.
"Gapapa" jawab si lelaki lagi masih dengan raut menahan tawa.
"Ada hal yang lucu?"
"Banyak"
"Apa itu?"
"Cari tau sendiri, wlee"
"Kamu tahu? Ga ada padahal"
"Taunya?"
"Kita kan terhubung" jawab si wanita datar.
"Eh, benar juga" raut wajah si lelaki berubah karena sadar dengan ucapannya.
"Lalu apa yang lucu?"
"Bukan lucu"
"Lalu?"
"Heran"
"Heran kenapa?" Si Wanita pindah posisi yang tadi sedang tiduran ke posisi duduk.
"Kenapa ya kebanyakan orang disekitar kita ini sok tahu ?" Ujarnya sambil menggeleng lemah dengan senyum yang sedikit menunjukkan ekspresi heran.
"Sok tahu dalam hal?"
"Banyak"
"Contohnya?"
"Masa dirimu ga ngamatin?"
"Eum.... Iya juga ya"
"tuh kan, hahaha" si lelaki tertawa.
"Harus ketawa gitu?"
"hm... Entahlah. Lucu aja"
"kesoktahuan orang-orang. Yang bahkan gak lebih dari 1% mendekati benar"
"iya juga sih"
"Nah tuh kan. Kkwkwkwkwkw" si lelaki kembali tertawa.
"Tapi, orang boleh menduga-duga kan?" Tanya si wanita.
"boleh lah, tapi mengatakan dengan yakin ketidakbenaran itu menurutmu gimana?" Tanya si lelaki.
Si Wanita diam berfikir.
"Tapi kalo salah kenapa gak di kasih tahu yang bener?" Tanya si wanita.
"Dek, kamu tahu rahasia seseorang yang harus kamu sembunyikan. Terus ada orang lain yang sok tahu tentang seseorang yang kamu punya rahasianya tadi dan itu bersangkutan dengan rahasia yang kamu pegang. Apa kamu mau membeberkannya?"
"Hm, iya juga"
"Rahasia itu harus tetap jadi rahasia. Kan konyol kalo rahasia harus di beberkan hanya karena orang sok tahu biar jadi tahu. Gak perlu ada BIN, CIA bahkan IMF dek, hahaha" jelas Si Lelaki. "Ngadepin orang sok tahu tentang sebuah rahasia itu cukup dengan mantuk-mantuk dan berlagak bodoh, dalem hati ketawa keras sampe guling-guling kalo perlu" tambah si lelaki.
"Wah, itu jahat bang"
"Orang yang sok tahu gak jahat apa?" Si Lelaki melempar pertanyaan. "Apalagi sok tahu terus nuduh" tambahnya.
"Iya sih" ujar si wanita, "Berarti banyak yang sok tahu ke dirimu bang?"
"Lha kok bisa ?" Si Lelaki bingung.
"Kan kamu banyak rahasianya"
"Hm... Bener juga. Alah, biarin.,tinggal diketawain aja kalo salah"
"Ha ?? Be...."
"Yep, kamu betul dek"
"Eh..."
"Kita terhubung" Si Lelaki tersenyum.
"Nambah dosa kamu, mas. Jahat ke orang"
"Kok bisa?"
"Banyak rahasia"
"Banyak rahasia ga salah ya. Yang salah yang sok tahu tapi kesok tahuannya salah" jawab si lelaki. "Lagia, kan udah kubilang tadi rahasia itu harus tetep jadi rahasia. Jangan coba dibongkar paksa, kecuali yang bongkar yang punya rahasia"
"Dasar"
"Udahlah mau mandi dulu, wlee"
"Yaudah sana, udah bau, wleee"
Si Wanita melempar bantal kecil di sampingnya, "Entar juga wangian aku" jawab si wanita.
Si Lelaki bersiap mandi dan Si Wanita melanjutkan membaca novel.
"Rahasia memang harus tetap jadi rahasia" gumam Si Wanita. "benar juga, Kenapa manusia banyak yang suka sok tahu dan yakin dengan ke sok tahuannya? Padahal belum tentu benar" gumam Si Wanita. Si wanita diam sejenak kemudian menyadari sesuatu, "benar juga, ga ada manusia yang mau kalah. Hampir semua manusia mau menang. Benar kan bang?" Ujarnya sambil tersenyum, kini si wanita kembali membaca novel.

Wednesday, 11 November 2015

Percakapan Si Kembar 8

"Pfffffffft~" terdengar seorang wanita menahan tawanya yang membuat Si Lelaki yang tengah duduk memangku laptop di atas ayunan menoleh kebelakang.
"Apa ?" Tanya Si Lelaki.
"Gapapa, hehe" ujar Si Wanita yang tengah membawa segelas kopi dan segelas teh di kedua tangannya, kemudian ia berjalan ke arah Si Lelaki.
Si lelaki menutup laptop yang dipangkunya, kemudian menerima gelas kopi yang di sodorkan Si Wanita kepadanya. Setelah diterima, ia duduk di samping Si Lelaki.
"Mau nulis?"
"Iya" jawab si lelaki sambil sedikit meniup kopinya kemudian menyeruput sedikit isinya gelasnya.
"Nulis apa?"
"Hm..."
"Mau nulis cerita ya?" Tanya Si Wanita sambil menyeringai.
"Kenapa?"
"Cerita apa?"
"Lah, aku tanya malah ga dijawab" ujar si lelaki.
"Biarin, wleee" balas di wanita sambil memeleti si lelaki, "Yah? Cerita apa?"
"........"
"Kenapa diem?"
"Gapapa"
"Kalo mau buat carita kita sendiri gapapa kok"
"Eh ?"
"Ga usah bohong ya" Si Wanita kemudian menyeruput teh miliknya.
"Iya deh, iya. Bohong jiha percuma kan ?"
"Nah, itu" respon Si Wanita sambil mengerakaan telinjuk kannnyan kekeatas-kebawah.
"Tapi.."
"Tapi apa?"
"Ga bisa buat, hahaha"
"Nulis mah urusanku kan?"
"Iya"
"Tapi, kamu pinter buat cerita tentang orang lain"
"Lalu?"
"Ada seseorang yang menarik buat di jadikan objek,cerita kayak ceritamu sebelumnya"
"Sialan kamu, dek"
"Ahahaha, kenapa?"
"Nanti ada yang sakit hati, bisa gawat"
"Eh, iya juga ya? Terus mau dibiarin ? Ga mau dibuatin cerita?"
"Entahlah"
"Kalo cerita kita gimana?"
"Kan udah dibilang ga bisa"
"Lah kenapa?"
"Ada pembatasnya" Si Lelaki kembali menyeruput kopinya, begitu juga Si Wanita dengan tehnya.
"Lewati aja"
"Ga bisa, pembatasnya harus dihancurin. Tapi..." Si Lelaki,menggantung nkalimatnya.
"Akan ada yang sakit hati" Jawab Si Wanita.
"Ya. Akan ada sakit hati dimana kita berada" ujar Si Lelaki sambil tersenyum.
"Itu kutukan, hahaha"
"Hahaha, boleh juga. Kutukan"
"Bagaimana selanjutnya?"
"Belum dapat ide. Ga ada pijakan yang ga ngebuat sakit hati buat langkah kita selanjutnya"
"Susah"
"Banget"
"Tapi, di pijakan kita selama ini siapa yang sakit?" Tanya Si Wanita. Si Lelaki hanya memandang Si Wanita sambil tersenyum. "Oh, baiklah. Mengerti" lanjut si wanita.


Hening....


"Tapi, mau sampai kapan?" Si wanita memecah keheningan.
Si Lelaki menyeruput kopinya lagi, "Sampai ada yang tidak kuat"
"Kamu jahat, bang. Hahaha"
"Gapapa, yang penting kamu baik, hehe"